Pelaku Mutilasi di Surabaya Paham Anatomi: Motongnya Diiris Bukan Dibacok
Pemeriksaan forensik terhadap potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di Kota Surabaya pada Senin (12/6) kemarin, telah dilakukan. Hasilnya, pelaku mutilasi dianggap mengetahui persis anatomi tubuh korban.
Pemeriksaan forensik terhadap potongan tubuh korban mutilasi yang ditemukan di Kota Surabaya pada Senin (12/6) kemarin, telah dilakukan. Hasilnya, pelaku mutilasi dianggap mengetahui persis anatomi tubuh korban.
Kepala Rumah Sakit Pusdik Bhayangkara Porong, AKBP Eko Junianto menjelaskan, berdasarkan satu potongan tubuh manusia yang diterimanya, potongan itu berupa pinggul ke bawah sampai tumit mata kaki. Sebelumnya, ia mengaku telah menerima potongan tubuh tidak utuh berupa kepala sampai badan.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
"Potongan kedua yang kami terima, itu dari pinggul sampai tumit mata kaki ya. Jadi ini potongannya ini tanpa telapak kaki kanan dan kiri. Pada hari kemarin kami sudah menerima potongan tubuh tidak utuh, kepala sampai badan," tegasnya.
Ia menambahkan, dari dua potongan tubuh yang diterimanya ini, nantinya akan dilakukan pemeriksaan kembali apakah berasal dari satu individu atau lain individu.
"Kita akan memeriksa apakah ini berasal dari satu individu atau berasal pada individu yang lain," tegasnya.
Dari pemeriksaan fisik, tambahnya, potongan tubuh tersebut diketahui berjenis kelamin laki-laki. Hal tersebut dipastikannya karena masih terdapat alat kelamin pada potongan tubuh tersebut.
"Untuk pemeriksaannya kami sampaikan bahwa ini potongan tubuh itu jenis kelaminnya laki-laki. Karena ada alat kelamin jenis laki-laki. Kemudian panjang mulai pinggul sampai telapak kaki itu panjangnya 90 cm," ungkapnya.
Ditanya soal ciri khusus? Ia menyebut tidak menemukan. Namun ia menengarai, berdasarkan irisan atau bentuk potongan pada tubuh ada kemiripan pada keduanya. Namun, untuk memastikan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan melalui uji DNA.
"Ciri-ciri khusus tidak kita temukan. Namun potongannya kalau kita lihat, setelah kita lakukan rekonstruksi terhadap potongan tubuh yang pertama ini ada kemiripan. Tapi tentunya kita masih melakukan pemeriksaan mendalam secara forensik dan uji DNA apakah itu satu individu atau beda individu," bebernya.
Disinggung soal hasil lainnya, dia menyebut potongan tubuh kedua itu digambarkannya teriris mulai dari tungkai dan memotong telapak kaki kanan dan kiri. Pelaku, disebutnya memotong korban pas di area persendian atau tepatnya tumit mata kaki.
Ia pun memastikan jika pelaku, memotong korban tidak dengan cara membacok melainkan mengirisnya.
"Tungkainya atas bawah ada, namun telapak kaki kanan kiri tidak ada dipotong ada mutilasi di situ. Di bagian persendian? Iya di pas tumit telapak kaki, mata kaki ya. Kami sampaikan juga itu dari hasil pemeriksaan kita dapati hasil mutilasi atau potongan itu terjadi setelah kematian. Potongannya pas dipersendian, jadi dia tahu persendian manusia. Itu motongnya diiris bukan dibacok-bacok," tegasnya.
Soal luka pada tubuh korban? Ia menjelaskan, tidak mendapati luka selain bekas-bekas potongan atau irisan yang tidak jadi dilakukan oleh pelaku.
"Kalau di kaki kami tidak menemukan. Di bagian tubuh lain? Yang kami periksa kemarin tidak ada, (bagian bawah). Tapi ada memang luka-luka yang ada upaya pemotongan tapi tidak jadi. Ada luka-luka karena upaya memotong tapi tidak sampai kepotong. Di bagian lutut ada lukanya. Perkiraan waktu kematian? Sama 4-5 hari, antara jenazah kemarin mirip-mirip tidak jauh beda dengan yang kemarin," tandasnya.
Diketahui, dua potongan tubuh manusia diduga korban mutilasi ditemukan di dua tempat berbeda. Potongan pertama berupa kepala dan badan tanpa tangan dan kaki ditemukan di Jalan Trosobo, Sidoarjo pada Sabtu (10/6) kemarin.
Potongan kedua berupa pinggul hingga kaki tanpa telapak ditemukan di Jalan Raya Kenjeran, Surabaya pada Senin (13/6). Kedua potongan tubuh manusia itu memiliki kemiripan, yakni sama-sama dibungkus plastik warna hijau.
(mdk/cob)