Pembakar hutan kawasan Gunung Sindoro adalah petani yang mau buka lahan
Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan laporan pemeriksaan laboratorium kriminal forensik Semarang, membuktikan tiga titik api pertama memang muncul dari lahan yang dibakar Teguh.
Polres Temanggung meringkus seorang petani Teguh (43) asal Dusun Sibajag, Desa Canggak, Candiroto. Ia ditangkap karena diduga menyebabkan kebakaran hutan dan kawasan hutan gunung Sindoro dengan sengaja menyulut api untuk membuka lahan pertanian.
"Teguh ditangkap Rabu (12/9) saat diamankan hendak meninggalkan kampung halamannya. Selain itu pernah melakukan hal yang sama setahun lalu dengan menebang pohon sebagai upaya buka lahan yang bukan tanahnya," kata AKP Dwi Haryadi Kasat Reskrim Polres Temanggung saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (18/9).
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
Terkait kronologi pengungkapan sendiri, Dwi menjelaskan bahwa pihaknya semua berawal dari respons cepat jajaran reskrim Polres dan Polsek setempat. Sejak api pertama kali muncul, langsung dilakukan penyelidikan.
"Tim melakukan penyelidikan, dan didapat informasi bahwa sempat ada orang yang membuka lahan di titik api pertama kali muncul. Tepatnya petak 7B di wilayah Perhutani, Canggal, Candiroto," ungkap Dwi.
Melalui pengembangan, lima hari kemudian ditangkap dan besoknya ditahan. Dari hasil pemeriksaan terhadap tersangka, didapati keterangan bahwa pelaku sengaja membuka lahan dengan cara membakar ranting dan rumput di sana guna selanjutnya digunakan sebagai lahan bercocok tanam. Khususnya untuk tanaman terong belanda.
"Memang membakarnya sengaja, tapi tersangka tidak berniat atau bermaksud membakar lahan-lahan di sekitarnya sehingga terjadi kebakaran besar. Awalnya hanya satu petak atau dua titik saja. Dia bilang waktu ditinggal, api sudah padam," terangnya.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan laporan pemeriksaan laboratorium kriminal forensik Semarang, membuktikan tiga titik api pertama memang muncul dari lahan yang dibakar Teguh.
"Adapun luasan lahan yang terbakar mencapai 10,4 hektare.Sementara belum ditemukan keterlibatan pihak lain. Namanya di hutan kan dia nyelonong aja, dia orang kampung situ kan," ungkapnya.
Adapun barang bukti berupa perkakas berkebun seperti cangkul, kapak, sabit serta peralatan makan yang disita dalam kasus ini. Dan menjadi petunjuk awal bagi kepolisian guna melakukan pengungkapan. Atas perbuatannya, lanjut Dwi, Teguh terancam dikenakan pasal berlapis dalam UU Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
"Pelaku dikenakan Pasal 78 ayat 2 tentang penggunaan lahan tanpa izin, Pasal 78 ayat 3 tentang dengan sengaja membakar hutan. Dan Pasal 78 ayat 4 tentang kelalaian pembakaran hutan," kata Dwi Haryadi.
Baca juga:
Kekurangan personel, BPBD kesulitan padamkan kebakaran di Gunung Ceremai
Hutan di Gunung Sadran Ponorogo terbakar
BPBD Jateng pakai pawang hujan padamkan kebakaran di Gunung Sindoro dan Sumbing
Pemadaman kebakaran lereng Gunung Sindoro dan Sumbing andalkan pawang hujan
Hutan di kawasan Gunung Sumbing terbakar, 541 pendaki telah dievakuasi
Ratusan hektare hutan di Gunung Sindoro & Sumbing hangus terbakar