Pembunuh hingga Pengedar Narkoba di Palembang Kompak Buat Komplotan Curanmor, 31 Kali Beraksi Baru Tertangkap
Komplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Komplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Pembunuh hingga Pengedar Narkoba di Palembang Kompak Buat Komplotan Curanmor, 31 Kali Beraksi Baru Tertangkap
Kelompok ini terdiri dari tujuh orang yang semuanya beralamat di Palembang. Lima pelaku sebagai pemetik, yakni AR (30), RK (23), FK (39), ML (44), dan IQ (27). Dua lainnya berperan sebagai penadah, yakni IB (36) dan AM (37).
- Kepala BNN: Pembunuh Gadis Pedagang Gorengan Buronan Narkoba Enam Tahun
- Cegah Penyelundupan Narkoba, Polri Jaga Ketat Perbatasan di Sumatera dan Kalimantan
- Pembagian Tak Rata, Kawanan Maling Berkelahi sampai Tewas di Pekanbaru
- Perwira Menengah dan Bintara Polda Aceh Ditangkap, Diduga Terlibat Peredaran Narkoba
Berdasarkan pemeriksaan polisi, komplotan maling ini sekurangnya telah 31 kali beraksi di Palembang dan Banyuasin. Hampir semua sepeda motor yang digondol adalah jenis matik.
Mereka menargetkan sepeda motor matik karena lebih mudah dicuri. Kurang dari dua menit, kendaraan itu sudah bisa dibawa kabur. Selain itu, motor jenis ini juga mudah dijual karena banyak peminatnya.
Direskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo mengungkapkan, para tersangka menyasar motor di rumah maupun di jalanan, seperti parkiran. Mereka berbagi peran dan mengatur strategi, sehingga tak pernah gagal.
"Komplotan ini sudah 31 kali beraksi, semuanya berhasil. Dan kebanyakan motor yang dicuri berjenis matik."
Direskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo , Senin (14/8).
Layaknya maling profesional, para tersangka juga mengatur pasangan dan lokasi beraksi. Dua tersangka berpasangan memetik barang curian setelah mendapat informasi dari tersangka lain yang bertugas mencari mangsa dan melihat situasi.
Satu unit sepeda motor curian dijual ke penadah seharga Rp4 juta. Sementara penadah mendapatkan keuntungan Rp1 juta sampai Rp2 juta per unit karena menjual lebih mahal ke pembeli.
Berdasarkan catatan kepolisian, semua tersangka pemetik pernah dipenjara dengan berbagai kasus. Ada yang terjerat kasus serupa, ada juga kasus pembunuhan, dan terlibat dalam peredaran narkoba.
"Para tersangka pemain lama yang diburu dan baru berhasil ditangkap. Kami lakukan pendalaman untuk mencari informasi terkait aksi serupa yang dilakukan komplotan lain."
Direskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo.
Atas perbuatannya, lima tersangka pemetik dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Sementara penadah dikenakan Pasal 480 KUHP dengan ancaman empat tahun penjara.