Pembunuh sekeluarga di Medan berambisi kuasai uang jual tanah korban
Pembunuh sekeluarga di Medan berambisi kuasai uang jual tanah korban. Selain menangkap Andi, petugas juga mengamankan Irwansyah (33), warga Jalan Galang Simpang Jalan STM Lubuk Pakam, Deli Serdang. Namun, pria ini masih berstatus saksi karena hanya menemani Andi ke Air Batu, Asahan.
Pembunuhan terhadap satu keluarga di Medan bukan hanya bermotif dendam. Pelaku juga berencana merampok korban.
"Sementara (motifnya) bukan hanya dendam, pelaku juga ingin mengambil uang penjualan tanah korban," kata Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto kepada wartawan, Rabu (12/4).
Motif pembunuhan ini terungkap setelah polisi menangkap dua dari tiga tersangka pelaku. Keduanya yaitu Roni (21), warga Jalan Pembangunan II, Sekip, Lubuk Pakam, Deli Serdang, dan Andi Saputra (27), warga Jalan Sempurna Gang Buntu, Sekip, Lubuk Pakam.
Roni ditangkap di Jalan Pembangunan II, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Selasa (11/4) sore. Sementara Andi diringkus di Desa Sei Alim Ulu, Dusun ll, Kecamatan Air Batu, Asahan, Sumut, Rabu (12/4) sekitar pulul 10.00 Wib.
Selain menangkap Andi, petugas juga mengamankan Irwansyah (33), warga Jalan Galang Simpang Jalan STM Lubuk Pakam, Deli Serdang. Namun, pria ini masih berstatus saksi karena hanya menemani Andi ke Air Batu, Asahan.
Dalam pembunuhan sadis ini, Roni berperan sebagai esksekutor terhadap tiga korban yaitu Syifa Fadillah Hinaya atau Naya (14), Gilang Laksono (11), serta Kinara (4). Naya dan Gilang meninggal dunia, sedangkan Kinara kritis.
Pelaku utama yang belum tertangkap, Andi Lala (34), warga Jalan Pembangunan II, Sekip, Lubuk Pakam, mengeksekusi korban lainnya. Dia menghabisi pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (38) dan Marni (60), ibu dari Sri Ariyani.
Sementara, Andi Saputra membantu aksi pembunuhan itu. Dia berperan sebagai penjaga di teras rumah untuk mengawasi orang-orang di sekitar rumah korban.
Roni juga masih punya hubungan kekerabatan dengan para korban. Dia merupakan keponakan Andi Lala Andi Lala (34), tersangka utama dalam kasus ini. Sang paman memiliki hubungan kekeluargaan dengan para korban melalui pihak istrinya. Istrinya, Reni Safitri, diketahui sebagai sepupu korban Sri Ariani.
Keberadaan Andi Lala sendiri masih dicari petugas. Profilnya sudah dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Seperti diberitakan, Andi Lala diduga kuat sebagai salah seorang pelaku pembunuhan 5 orang satu keluarga di Pasar I Gang Tengah/Jalan Mangaan Gang Benteng, Mabar, Medan, Minggu (9/4). Korban pembunuhan yaitu pasangan suami istri Riyanto dan Sri Ariyani kedua anak mereka, Syifa Fadillah Hinaya atau Naya dan Gilang Laksono dan mertua Riyanto, Marni. Di tubuh mereka ditemukan luka bekas senjata tajam dan hantaman benda tumpul. Sementara seorang balita, Kinara (4), kritis akibat perbuatan pelaku.
Baca juga:
Selamat dari pembantaian di Medan, bocah 4 tahun jalani operasi
Polisi tangkap 2 orang pembunuh satu keluarga di Medan
Polisi kantongi pembunuh pria tewas penuh luka di Kali Ciliwung
2 Orang diamankan terkait pembunuhan sekeluarga di Medan
Mencari jejak Andi Lala, tukang las pembunuh satu keluarga di Medan
Terduga tersangka kasus pembunuhan sekeluarga lebih dari 1 orang
Polisi sebar foto terduga pembunuh sekeluarga di Medan
-
Kapan Adilla memeluk anaknya? Adilla juga ngepost foto ultah anaknya, dapet pelukan papa yang hangat kayak Wulan.
-
Kapan keluarga itu dibantai? Penggalian di Yaroslavl dari 2005-2006 menyatakan pembantaian itu terjadi pada Februari 1238.
-
Apa yang terjadi dengan keluarga di Malang? Polisi menduga tiga orang dalam satu keluarga yang meninggal dunia di Kabupaten Malang bunuh diri bersama-sama.
-
Di mana patung keluarga tersebut ditemukan? Patung tersebut ditemukan di salah satu pemukiman neolitik tertua yang berasal dari tahun 6800 SM di Bukit Ulucak, Turki.
-
Apa yang dilakukan Siti Badriah dan Krisjiana dalam sesi pemotretan keluarga? Siti Badriah dan Krisjiana Baharuddin Melakukan Sesi Pemotretan Keluarga, Ekspresi Xarena Begitu Menggemaskan Momen Mesra Pada kesempatan ini, Siti Badriah juga membagikan momen mesra dan hangat berdua bersama sang suami, Krisjiana.
-
Mengapa keluarga tersebut dibunuh? Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.