Pembusuran yang Tewaskan Dua Pengendara di Makassar Ternyata Berlatar Asmara
Polisi tak butuh waktu lama mengungkap pelaku pembusuran terhadap dua pengendara motor, Abdul Asis Kamaruddin dan Muhammad Ardiansyah (sebelumnya ditulis Muh Amar Shiddiq) di Makassar. Dua pelaku pun ditangkap, yakni Anasrullah (23) dan Awal (19).
Polisi tak butuh waktu lama mengungkap pelaku pembusuran terhadap dua pengendara motor, Abdul Asis Kamaruddin dan Muhammad Ardiansyah (sebelumnya ditulis Muh Amar Shiddiq) di Makassar. Dua pelaku pun ditangkap, yakni Anasrullah (23) dan Awal (19).
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Reonald TS Simanjuntak mengatakan awalnya Kepolisian Sektor (Polsek) Tamalate mengira penemuan dua orang meninggal di Jalan Metro Tanjung Bunga adalah korban kecelakaan lalu lintas. Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dua pengendara motor yang meninggal yakni Abdul Asis Kamaruddin dan Muhammad Ardiansyah merupakan korban tindak pidana kekerasan hingga meninggal dunia.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang dimaksud dengan kegagalan yang sesungguhnya? “Shippai wa futsuu nandayo, shikashinaa shinjitsu no shippai to iu no wa bokura ga ganbaru no wo yameru shunkan dayo.” Kegagalan itu sudah biasa, namun kegagalan yang sesungguhnya ialah saat kita berhenti untuk berusaha.
"Sudah bisa kami ungkap bahwa pelakunya ada dua orang berikut dengan barang bukti busur dan ketapelnya," ujarnya kepada wartawan, Kamis (3/11).
Korban Marah Pelaku Merebut Pacarnya
Pengungkapan berawal saat pelaku Anasrullah sedang berada di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara akibat terkena busur di bagian paha kiri. Dari pengakuan Anasrullah, polisi menangkap Muh Awal di Jalan Pattukangan, Kelurahan Barombong, Kecamatan Tamalate.
Reonald menjelaskan pembusuran terhadap kedua korban bermotif asmara. Salah satu korban, Abdul Asis Kamaruddin tidak terima pacarnya direbut pelaku Anasrullah.
"Jadi motifnya ini adalah kecemburuan. Korban adalah mantan dari pacar dari pelaku," ungkapnya.
Reonald menjelaskan kronologi berawal saat pelaku pulang dari menjemput pacarnya di tempat kerja. Pada saat itu, korban mendatangi rumah pelaku dan melontarkan busur.
"Busur yang dilepaskan korban mengenai paha bagian kiri pelaku. Karena tidak terima, akhirnya pelaku mengejar hendak balas dendam," bebernya.
Pelaku Tendang Motor Korban
Saat berada di TKP, kedua pelaku melakukan pembusuran dan menendang motor korban. Akibatnya, motor yang dikendarai korban oleng hingga akhirnya menabrak trotoar di Jalan Metro Tanjung Bunga.
"Korban terjatuh dari motor karena menabrak trotoar hingga meninggal dunia," kata dia.
Saat ini kedua pelaku telah diamankan di Mapolrestabes Makassar. Tak hanya itu, barang bukti parang dan busur turut diamankan.
"Kita tarik perkaranya dari Polsek Tamalate ke Polrestabes Makassar," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jalan Metro Tanjung Bunga, Kelurahan Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Makassar digegerkan penemuan dua mayat pada pukul 22.45 Wita, Rabu (2/11). Diduga dua pemotor tersebut korban pembusuran orang tak dikenal (OTK).
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Ajun Komisaris Lando KS mengatakan identitas dua orang pemotor yang ditemukan tewas yakni Abd Asis Kamaruddin (21) dan Muhammad Ardiansyah (17). Lando menyebutkan kedua pemotor tersebut ditemukan tewas depan Ruko Amarilis.
"Kronologis kejadian sekitar pukul 22.45 Wita, pada saat saksi berada di dalam Pos 4 ( Pos Sekuriti GMTD) saksi melihat korban yang berboncengan 2 dari arah Jembatan Barombong menggunakan sepeda motor Honda Scoopy. Saat itu mereka beriringan dan saling pepet dengan pengendara motor jenis Nmax warna merah hitam yang juga berboncengan," ujarnya, Kamis (3/11).
Setelah kedua pengendara tersebut melewati pos sekuriti, kata Lando, terdengar suara terjatuh dari motor. Kemudian seorang warga menuju pos Amarilis untuk meminta bantuan.
"Saat itu saksi melihat adanya korban tergeletak dan tidak sadarkan diri ( meninggal dunia) dan sudah dikerumuni warga pengguna jalan. Selanjutnya Kapolsek Tamalate bersama Inafis melakukan olah TKP," kata dia.
Hasil olah TKP sementara, ditemukan bekas benturan pada pohon di TKP, terdapat bekas seretan motor pada pembatas jalan. Selain itu, polisi juga menemukan satu senjata tajam jenis badik.
"Pada tubuh korban Abd Asis Kamaruddin mengeluarkan darah pada hidung dan telinga, luka lebam/memar pada bagian perut depan dan pinggang kanan. Sementara Muhammad Ardiansyah, mengeluarkan darah pada hidung dan telinga, luka tertusuk pada bagian punggung," kata dia.
Pada tubuh Muhammad Ardiansyah juga ditemukan mata busur tertancap di jaketnya. Usai olah TKP, kedua korban di bawa ke RS Bhayangkara
"Dugaan penyebab kematian korban akibat laka lantas dengan pengendara motor NMax yang terlibat saling pepet yang mengakibatkan korban terjatuh dan terbentur pada pohon," ucapnya.
(mdk/yan)