Pendaki Asal Temanggung Tewas di Puncak Sagara Garut
Taat Puji Prihatin (58), warga Temanggung, Jawa Tengah meninggal dunia saat tengah melakukan pendakian di Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat, Sabtu (4/1). Diduga, korban mengalami serangan jantung saat tengah beristirahat di salah satu warung yang ada di sekitar base camp 1.
Taat Puji Prihatin (58), warga Temanggung, Jawa Tengah meninggal dunia saat tengah melakukan pendakian di Puncak Sagara, Garut, Jawa Barat, Sabtu (4/1). Diduga, korban mengalami serangan jantung saat tengah beristirahat di salah satu warung yang ada di sekitar base camp 1.
Kepala Bidang SDM Satpol PP Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, Taat meninggal dunia di sekitar Base Camp Puncak Sagata, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja.
-
Kenapa Gunung Guntur di Garut terkenal dengan pantangan? Di balik keindahan itu, gunung ini menyimpan kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Tak sedikit pendaki yang mengalami kondisi-kondisi di luar nalar saat melakukan pendakian. Konon terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjelajahi gunung tertinggi nomor tiga di Garut, setelah Cikuray dan Papandayan.
-
Apa yang terjadi pada pendaki di Gunung Lawu? Seorang mahasiswi asal Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Rizky (20) ditemukan meninggal dunia di Pos 4 Gupakan Menjangan jalur pendakian Gunung Lawu lewat Cetho, Karanganyar, Jateng, pada Minggu (25/6) siang.
-
Bagaimana jalur pendakian di Gunung Kaba? Jalur Pendakian yang Ramah Ketinggian yang rendah, pastinya jalur pendakiannya sangatlah mudah sehingga ramah bagi para pendaki pemula. Ya, Gunung Kaba ini terdapat 2 pilihan jalur: Pertama, berbentuk jalanan tanah dan biasa dilewati pendaki untuk mencapai puncak, dan kedua berbentuk jalanan aspal yang sudah rusak.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Kenapa pendakian Gunung Gede Pangrango ditutup? Keputusan tersebut dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlangsung hingga bulan depan sehingga dapat mengancam keselamatan pendaki.
-
Apa yang bisa dinikmati pendaki dari puncak Gunung Prau? Gunung ini memiliki pesona alam yang memorable, para pendaki bisa melihat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing secara jelas dari puncak Prau.
"Pendaki ini diperkirakan meninggal dunia sekitar pukul 17.30 kemarin," katanya, Minggu (5/2).
Berdasarkan keterangan saksi yang menemani perjalanan korban, Taat berangkat dari base camp Puncak Sagara sekitar pukul 09.30 WIB. Keduanya kemudian sampai di puncak sekitar pukul 13.00 WIB, lalu setelah melakukan beberapa aktivitas langsung kembali turun gunung dan sampai di base camp sekitar pukul 17.09 WIB.
"Sesampainya di base camp, korban ini sempat istirahat duduk di kursi warung milik warga dan diketahui sempat meminum teh manis. Tidak lama setelah itu, saksi melihat korban tiba-tiba jatuh ke belakang dan saksi bersama warga yang ada di sekitar lokasi pun langsung berupaya menolongnya," jelas Tubagus.
Saat itu, diungkapkan Tubagus, warga langsung membawa korban ke rumah Ketua RT setempat untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Namun diperkirakan saat korban dibawa ke rumah Ketua RT sudah dalam keadaan meninggal dunia.
"Sebelum meninggal dunia, korban informasinya sempat berkata kepada salah seorang saksi bahwa dirinya divonis dokter memiliki penyakit jantung. Namun saat itu korban tidak percaya begitu saja sehingga kemudian tetap melakukan hobinya mendaki gunung," ungkapnya.
Kejadian meninggalnya Taat saat melakukan pendakian, kemudian oleh Ketua RT setempat dilaporkan kepada pihak kepolisian. Jenazah korban sempat disemayamkan di rumah warga, sampai kemudian sekitar pukul 21.10 dibawa ke RSUD dr Slamet untuk diautopsi sambil menunggu keluarga korban.
"Kita juga sempat menerima kabar kalau jenazah akan dimakamkan di Garut. Itu atas permintaan korban kepada anak-anaknya, bila meninggal saat dalam pendakian untuk dimakamkan di sekitar lokasi, tidak usah dibawa pulang. Namun tentunya itu dikembalikan kepada pihak keluarga pada akhirnya," pungkasnya.
(mdk/bal)