Penelitian ganja pernah diajukan 2014, Kemenkes belum ada tanggapan
Inang menjelaskan penelitian terkendala hanya pada belumnya Balitbangkes membentuk tim peneliti. Padahal, dalam surat lokasi penelitian telah ditetapkan yaitu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat tradisional milik Kementerian Kesehatan di Jalan Raya Lawu no 11, Tawangmangu.
Penelitian terhadap tanaman ganja atau cannabis sebagai obat pernah diajukan ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan pada 9 Oktober 2014. Surat diajukan oleh Yayasan Sativa Nusantara dengan nomor surat 10/LGN/RH/X/2014 tentang Optimasi Kandidat Obat (Lead) Diabetes Menggunakan Ekstrak Akar, Bunga dan Biji Cannabis.
Pada tanggal 30 Januari 2015, Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat balasan yang ditandatangani oleh Kepala Balitbangkes dengan nomor LB.02.01/III.03/885/2015 tentang Izin Penelitian Menggunakan Cannabis.
Direktur Pelaksana Yayasan Sativa Nusantara, Inang Winarso menjelaskan dalam surat balasan dari Kementerian Kesehatan tersebut tertulis izin melakukan penelitian harus berdasarkan dari dua pihak. Yaitu pihak pertama dari Tim Peneliti yang dibentuk oleh Yayasan Sativa Nusantara dan pihak kedua yang dibentuk oleh Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
Namun, penelitian belum dilakukan karena Balitbangkes sampai sekarang belum membentuk tim peneliti.
"Nah Balitbangkes Kemenkes belum menunjuk tim peneliti, padahal surat perintah keluar 2015," kata Inang kepada merdeka.com, Senin (3/4).
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Dimana lokasi bekas gerbang Amsterdam di Jakarta sekarang? Saat ini, lokasi bekas gerbang diketahui berada di simpang Jalan Cengkeh, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Dimana saja lokasi kemacetan yang paling parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
Inang menjelaskan penelitian terkendala hanya pada belumnya Balitbangkes membentuk tim peneliti. Padahal, dalam surat lokasi penelitian telah ditetapkan yaitu di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat tradisional milik Kementerian Kesehatan di Jalan Raya Lawu no 11, Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Yayasan Sativa Nusantara sendiri sejak surat dikeluarkan telah menunjuk Prof. Dr. Musri Musman M.Sc ahli kimia bahan alam Universitas Syah Kuala sebagai pemimpin tim ahli. Sedangkan, Inang Winarso menjadi Ketua Pelaksana Penelitian.
Pada pertengahan tahun 2016, Inang mengaku telah kembali menindaklanjuti surat tersebut. Namun, pihak Balitbangkes belum memberikan jawaban.
"Lokasi sudah, surat izin sudah dikeluarkan, tinggal orang pelaksananya yang belum," katanya.
Inang mengatakan kembali menindaklanjuti ikhwal kejelasan penelitian terhadap ganja sebagai obat usai peristiwa Fidelis Ari, Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) karena menanam ganja di halaman rumah.
Fidelis menanam ganja untuk mengobati istrinya, Yeni Riawati (39) yang menderita penyakit sumsum tulang belakang atau yang biasa dikenal Syringomyelia.
Penelitian diharapkan dapat membuka jalan untuk membuka jalan agar ganja di Indonesia dapat digunakan sebagai obat. Terlebih, kata Inang, dunia internasional telah banyak mengakui ganja memang bermanfaat sebagai obat.
Penelitian awalnya diajukan untuk obat diabetes. Inang mengatakan data penderita diabetes di tanah air mencapai 10 juta.
"Sehingga Indonesia bisa memproduksi obat dengan bahan baku yang berasal dari tanaman ganja dibawah pengawasan Kementerian Kesehatan dan BPOM," katanya.
Sementara, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengaku belum pernah mendengar bahwa Kementerian yang ia pimpin telah mengeluarkan izin untuk membuka penelitian terhadap ganja sebagai obat.
"Nggak, nggak, saya belum pernah denger. Saya kira belum ya," kata Nila.
Nila mengatakan belum ada rencana untuk melakukan penelitian terhadap ganja sebagai obat di tengah ramainya peristiwa kematian Yeni Riawati.
"Tapi belum nanti saya cek. Tapi menurut saya belum ya," ujarnya.
Merdeka.com mencoba mengkonfirmasi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, Siswanto namun pesan singkat melalui WhatsApp hanya sekedar dibaca dan tak dibalas.
Baca juga:
Kasus Fidelis, Menkes sebut ganja bisa buat 'fly' lupakan rasa sakit
Menteri Kesehatan belum ada rencana teliti ganja sebagai obat
Menteri Kesehatan belum ada rencana teliti ganja sebagai obat
Dalih ganja sebagai obat
Fidelis obati istri dengan ganja, BNN sebut 'Jangan jadi pembenaran'
Kisah Fidelis Ari tanam ganja buat pengobatan istri berujung bui
Menengok suburnya perkebunan ganja medis di Israel
Bawa 1 linting ganja dalam bungkus rokok, AN batal terbang ke Yogya