Penemu Jasad WN China Tidak Dapat Uang Sayembara dan Dimusuhi Nelayan
Ciliang dan Nandar, penemu jasad penyelam WN China di perairan Bengkunat, Lampung, pada Senin 11 November 2019 mengaku tidak mendapat hadiah sebagaimana sayembara yang dibuat oleh keluarga korban.
Ciliang dan Nandar, penemu jasad penyelam WN China di perairan Bengkunat, Lampung, pada Senin 11 November 2019 mengaku tidak mendapat hadiah sebagaimana sayembara yang dibuat oleh keluarga korban.
Keduanya menemukan jasad Nam Wang Bing Yang, WN China yang dinyatakan hilang saat menyelam di perairan Pulau Sangiang pada Minggu, 3 November 2019.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kenapa orang pingsan? Pingsan adalah kondisi sementara di mana seseorang kehilangan kesadaran karena penurunan aliran darah ke otak.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
Sebelumnya keluarga korban membuka sayembara melalui flyer, bagi yang berhasil menemukan jasad penyelam yang hilang tersebut, akan diberikan hadiah USD50 ribu.
Namun tidak seperti dijanjikan pihak keluarga, Ciliang dan Nandar tidak pernah mendapatkan hadiah apa-apa. Bahkan belum ada pihak keluarga korban yang datang menemui mereka.
"Waktu menemukan sampai saat ini tidak ada keluarga yang datang ke rumah saya, ngobrol dengan saya. Kami menganggap (hadiah) itu benar (karena) ada sayembara. Kalau (sayembaranya) bohong, silakan keluarga (Nam) datang ke kampung saya dan berbicara ke warga, nelayan, bahwa (sayembara) itu bohong, atau hoaks," kata Ciliang kepada Liputan6.com, Kamis (6/2).
Ciliang mengaku tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga Nam, karena dia mengaku tidak mengetahui bagaimana harus menjalin komunikasinya. Sedangkan untuk flyer sayembara tersebut, dia mengetahuinya dari rekan-rekan sesama nelayan di Lampung.
Ciliang bersama Nandar memastikan dia belum menerima hadiah sayembara senilai Rp750 juta itu. Lantaran, mereka tidak tahu harus bagaimana dan mengadu ke siapa untuk meminta kepastian hal itu.
"Kami tidak pernah menghubungi (keluarga). Saya juga berpikir dari mana saya dapat uang itu. Saya belum tahu nomor kontak (keluarga) nya," katanya.
Seiring berjalannya waktu, banyak nelayan yang menganggap Ciliang dan Nandar telah menerima uang hadiah tersebut. Bahkan ada yang mencurigai keduanya 'memakan' hadiah ratusan juta itu diam-diam. Sehingga keduanya dimusuhi oleh rekan-rekan nelayan lain. Akibat hal itu, Ciliang dan Nandar terpaksa harus keluar dari perkampungannya.
Saat berupaya mengevakuasi jasad mengapung di atas laut itu, Ciliang dan Nandar dibantu teman-teman sesama nelayan lainnya. Sehingga dia meyakini, jika mendapatkan hadiah sayembara itu, akan dibagi kepada nelayan lainnya yang membantunya dan Nandar.
"Saya merasa tertipu, di Bengkunat (Lampung) itu merasa dikucilkan, karena dianggap membohongi nelayan yang lain. Sampai saat ini saya belum nerima duit (hadiah sayembara). Yang ikut evakuasi banyak, mungkin ada sekitar 15-20-an nelayan. Kami memang di laut kompakan. Saya memang yang pertama menemukan, bersama Pak Nandar. Saya tinggal di Tangerang, menumpang di kerabat sementara ini," katanya.
Baca juga:
Lagi Cari Ikan, Adfan Hilang Terseret Arus Kali Bekasi
2 Hari Terombang-ambing di Laut, Nelayan Pencari Gurita Ditemukan Selamat
Seorang Kakek Hilang di Hutan Tawangmangu Sejak 2 Hari Lalu
Pergi Melaut Cari Gurita, Nelayan di Bali Belum Kembali Sejak Kemarin
Hilang Tujuh Hari, Agus Ditemukan Tewas di Dalam Sumur
WNA Kolumbia Hilang Saat Berenang di Pantai Kuta