Penjelasan BMKG Soal Penampakan Milky Way saat Malam Nyepi di Bali
Penampakan itu sering disebut fenomena Milky Way atau galaksi Bimasakti seperti taburan bintang menyala di langit ketika tidak ada pengaruh cahaya yang dominan.
Foto penampakan bintang bertebaran dan terlihat jelas di langit saat malam Hari Raya Nyepi di Bali, Minggu (14/3) viral di media sosial.
Penampakan itu sering disebut fenomena Milky Way atau galaksi Bimasakti seperti taburan bintang menyala di langit ketika tidak ada pengaruh cahaya yang dominan.
-
Apa yang dirayakan dalam Hari Raya Idul Fitri? Hari Raya Idul Fitri biasanya dikenal dengan Hari Lebaran, yang merupakan momen penting bagi seluruh Muslim di dunia. Ini menjadi tanda akhir dari bulan puasa Ramadhan dan jatuh pada 1 Syawal dalam kalender Islam.
-
Apa yang dirayakan saat Hari Raya Galungan dan Kuningan? Hari Galungan dan Kuningan adalah hari diperingati untuk merayakan kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau kejahatan.
-
Apa makna dari Hari Raya Galungan? Galungan adalah Hari Raya penuh makna kebaikan bagi umat Hindu. Galungan merupakan salah satu hari raya yang diperingati di Indonesia, khususnya diperingati oleh masyarakat beragama Hindu.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Siapa saja yang merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan? Ucapan selamat hari raya Galungan dan Kuningan ini bisa dibagikan kepada orang-orang terdekat yang tengah merayakannya.
-
Dimana Festival Bhumi Atsanti diselenggarakan? Para seniman asal Magelang dan daerah sekitarnya mengadakan acara Festival Bhumi Atsanti (FBA) pada 4-6 September 2024 di Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur.
"Sebetulnya milky way atau arasi Bintang Bimasakti itu akan terlihat lebih baik bila tidak ada pengaruh cahaya lain misalnya juga dari bulan. Kebetulan, pada saat Nyepi, tidak ada cahaya yang nyala. Sehingga, benar-benar bersih di angkasa dan langit cerah," Iman Faturahman selaku Kepala Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, saat dihubungi, Senin (15/3).
Namun, dia menyebut BMKG tidak melakukan kajian terkait peristiwa tersebut. Penjelasan lebih lengkap bisa diterangkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Kalau kita, memang tidak ada rilis terkait milky way. Itu kan sudah astronomi mungkin bisa ceks ke teman-teman di Lapan," imbuhnya.
Namun, pihaknya mengatakan peristiwa itu tidak hanya terjadi pada malam Nyepi. Biasanya bulan Juni sampai November ketika musim kemarau, Milky Way juga tampak di langit.
"Kadang di bulan yang paling bagus itu di Juni sampai awal November kelihatan juga. Ada juga pengamatan-pengamatan terkait dengan millky way itu. Kalau kita lihat di Juni sampai November itu kan posisi matahari juga ada di sisi arah utara," ujarnya.
"Jadi utaranya dari ekotrial, kemungkinan dengan arah di sana musim kemarau. Jadi langit akan lebih minimal perawannya, dengan minimal perawannya otomatis akan lebih mudah melihat langit yang lebih cerah dibandingkan musim hujan pada saat saat musim peralihan," ujar Iman.
Baca juga:
Misteri Munculnya Ratusan Lubang Raksasa Setelah Gempa Kroasia
Kemunculan Lubang Raksasa Setelah Gempa di Kroasia
Hujan Es Sebesar Kerikil Kejutkan Warga Yogyakarta
Ribuan Ekor Ikan Mati di Danau Batur, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah
Hari Tanpa Bayangan di Bali Hanya Terjadi Satu Menit
Fenomena Hari Tanpa Bayangan akan Terjadi Dua Kali di Bali