Perahu dihantam gelombang di perairan Kaltara, dua orang hilang
Perahu dihantam gelombang di perairan Kaltara, dua orang hilang. Dari keseluruhan 8 orang penumpang, 6 penumpang selamat, dan 2 hilang setelah tercebur ke perairan, masing-masing Makassau (50) dan balita perempuan usia 2 tahun atas nama Azizah
Perahu motor bermesin 6,5 PK bermuatan 8 orang terbalik di perairan sungai muara laut Bulungan, Kalimantan Utara. Enam orang selamat, dua orang dilaporkan hilang. Kedua korban hilang masih dicari tim SAR gabungan.
Peristiwa itu terjadi Senin (3/7) sore sekitar pukul 18.00 Wita. Perahu motor kayu berangkat melintas Sungai Kuala dari wilayah Apung menuju Tias. "Peristiwa itu, kita terima informasinya dari KP3 Bulungan, yang melapor ke pos SAR di Tarakan, sekira jam 2 dini hari tadi," kata Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Kantor SAR Balikpapan, disampaikan melalui Kasi Operasi Octavianto, Selasa (4/7).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Dari keterangan warga sekitar yang juga saksi dari peristiwa itu, Nursalim (38), di tengah perjalanan, kapal diadang gelombang besar. Perahu oleng dan terbalik.
"Dari keseluruhan 8 orang penumpang, 6 penumpang selamat, dan 2 hilang setelah tercebur ke perairan, masing-masing Makassau (50) dan balita perempuan usia 2 tahun atas nama Azizah," ujar Octavianto.
"Sempat ditolong oleh warga dan akhirnya saksi korban melapor ke warga dan informasi itu akhirnya sampai di kepolisian, dan juga ke pos SAR Tarakan," tambahnya.
Enam korban selamat masing-masing Maluang (30), Rosidah (45), Fatmah (25), Febriani (10), Mala (15) dan Monica (12), berada dalam perawatan intensif medis. Tim SAR masih melakukan pencarian korban.
"Info terbaru, jam 12 siang tadi, tim SAR di lokasi menemukan sandal anak-anak dan jeriken, di lokasi yang berada tidak jauh dari insiden perahu terbalik itu. Diduga, milik korban," kata Octavianto.
(mdk/noe)