Perahu Rombongan Pengantin Tenggelam di Bengkayang Kalbar, Tiga Penumpang Hilang
Perahu yang membawa rombongan pengantin terbalik dan karam di Sungai Momong Desa Danti, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (28/2) pukul 13.30 WIB. Sebanyak 13 penumpang ditemukan selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
Perahu yang membawa rombongan pengantin terbalik dan karam di Sungai Momong Desa Danti, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Selasa (28/2) pukul 13.30 WIB. Sebanyak 13 penumpang ditemukan selamat dan tiga lainnya masih dalam pencarian.
"Pada hari kedua, Rabu (1/3), pencarian kami (tim SAR gabungan) telah selesai melakukan pencarian dengan radius 2 nautical mile, dengan menggunakan perahu karet dan sampan milik warga sekitar, hingga hari kedua ketiga korban belum ditemukan," ungkap Kepala Basarnas Pontianak I Made Junetra,Kamis (2/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
Ia memaparkan bahwa kendala yang dihadapi tim SAR gabungan pada hari kedua adalah cuaca. "Hujan cukup menghambat tim SAR gabungan dalam proses pencarian, terlebih arus sungai yang deras disertai hanyutnya potongan kayu membuat proses pencarian sedikit terhambat," terangnya.
Meski demikian, I Made Junetra mengatakan bahwa pencarian terus dilakukan "Area pencarian akan diperluas menjadi 3 nautical mile," jelasnya.
Sebelumnya, perahu yang membawa 16 orang rombongan pengantin itu dilaporkan menabrak batang kayu di Sungai Momong. Mesinnya kemudian mati dan perahu terbalik lalu karam.
Sebanyak 13 orang selamat dari peristiwa itu. Namun, tiga orang hilang, yakni seorang perempuan Yeni Sumarni (31) serta dua orang anak-anak Adelia (11) dan Nisa (11).
(mdk/yan)