Perempuan Muda Ditemukan Tewas Berlumuran Darah di Kamar Indekos Denpasar
"Dari, pihak kepolisian juga sudah melakukan olah TKP sekitar 3 jam melihat peristiwa seperti apa sebenarnya yang terjadi di lokasi tersebut," jelasnya.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya membenarkan, ada kasus dugaan pembunuhan kepada seorang perempuan mudah bernama Dwi Farica Lestari (23) di sebuah indekos di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar Selatan, Bali, pada Sabtu (16/1) sekitar pukul 01:20 Wita.
"Polresta Denpasar mendapatkan informasi dari masyarakat ditemukan sebuah mayat di kamar. Setelah, kita lakukan pengecekan, memang benar seorang korban wanita dalam kondisi meninggal dunia," kata Kompol Danujaya.
-
Kenapa I Nengah Natyanta merantau ke Denpasar? Pria kelahiran asli Sidemen, Karangasem, Bali itu tidak pernah membayangkan dapat mendirikan bisnis yang menjelma menjadi besar saat ini. Nengah hanya seorang anak keluarga petani dan pedagang desa yang bertekad merantau ke Denpasar untuk mengubah nasib.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Tarian apa saja yang ditampilkan oleh Kota Denpasar? Duta kesenian dan kebudayaan Kota Denpasar menyuguhkan tiga pementasan, yakni Tari Legong Tri Sakti, Tari Baris, dan Tari Barong Ket Prabhawaning Bharuang pada malam pementasan budaya serangkaian Rakernas Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Kamis (24/8).
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Mengapa Denpasar menampilkan tarian di Semarang? Ini tentu menjadi kesempatan kami untuk bisa mempromosikan budaya Bali agar bisa lebih dikenal oleh masyarakat secara luas," ungkap Jaya Negara.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Ia menyampaikan, bahwa penemuan korban tersebut, berasal dari informasi warga dan di kamar ditemukan korban dalam kondisi sudah berlumuran darah. Kemudian, setelah dilakukan pengecekan korban sudah meninggal dunia, sehingga dilakukan olah TKP.
"Dari, pihak kepolisian juga sudah melakukan olah TKP sekitar 3 jam melihat peristiwa seperti apa sebenarnya yang terjadi di lokasi tersebut," jelasnya.
"Dari olah TKP sementara, memang ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. Dan ditemukan darah diseputaran TKP, kita menduga memang dugaan awal telah terjadi tindak pidana pembunuhan," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan, bahwa di tubuh korban juga ditemukan luka. Namun, pihaknya belum bisa memastikan berapa luka di tubuh korban. "Memang ditemukan luka dalam tubuh korban. Untuk lebih jelasnya kita masih menunggu hasil pemeriksaan dari forensik. Seperti apa lukanya dan sebab-sebab dari kematiannya," ujarnya.
Saat ini, pihak kepolisian masih mengumpulkan alat bukti, saksi-saksi dan keterangan di lapangan dan sudah berapa lama korban indenkos di TKP.
"Saat ini sudah ada 4 sampai 5 saksi yang diperiksa. Tempat tersebut memang kos-kosan, masih kami dalami berapa lama tinggal di sana," ujar Kompol Danujaya.
Baca juga:
Polisi Temukan Luka pada Dada dan Tangan Mayat Tanpa Identitas di Buleleng
Pembunuh Perempuan Tewas Ditutup Selimut di Tanjungpinang Ditangkap
Kopaska Temukan Nelayan Tewas di Perairan saat Operasi Pencarian Sriwijaya Air
Dikira Bangkai Sapi, Mayat tanpa Identitas Ditemukan di Pantai Pelisan Bali
Seorang Wanita Ditemukan Tewas Mengenaskan, Parang masih Menancap di Perut