Pesawat Baru Polri Boeing 737-800 NG Dibeli dari Irlandia Rp997 M, Ada Box Senjata
Pesawat baru Polri dilengkapi boks khusus untuk special cargo untuk membawa barang-barang berbahaya.
Pesawat ini juga dilengkapi boks khusus untuk special cargo untuk membawa barang-barang berbahaya.
Pesawat Baru Polri Boeing 737-800 NG Dibeli dari Irlandia Rp997 M, Ada Box Senjata
Polri membeli pesawat anyar jenis Boeing 737-800 NG dari perusahaan di Dublin, Irlandia.
Pesawat itu dibeli dengan keseluruhan biaya Rp997.689.408.250.
- Mengenal Baju Kepangeranan, Busana Pengantin Khas Cirebon Bergaya Bangsawan
- Polri Soal Pembelian Pesawat Bekas Hampir Rp1 Triliun: Untuk Kepentingan Masyarakat, Bukan Bermewah-mewahan
- Spesifikasi Pesawat Polri Seharga Hampir Rp1 T Dibeli Bekas & Mendarat di Bandung Sejak April 2023
- Fakta-Fakta Pesawat Baru Polri, Dibeli Bekas dari Irlandia Seharga Rp997 M
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan pesawat itu dibeli dan telah dimodifikasi sesuai kebutuhan Polri. Pesawat tersebut diubah seat tempat duduknya dan melengkapi fasilitas cargo.
"Semula ekonomi 184 seat dimodifikasi menjadi 4 seat premium bisnis, 16 seat bisnis dan 114 seat ekonomi,"
papar Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/7).
Merdeka.com
Pesawat yang diberangkatkan dari Ostrava, Republik Ceko itu berasal dari pabrik Boeing Company, Amerika Serikat buatan tahun 2019. Pesawat berkelir putih dan biru itu telah bertuliskan 'Kepolisian Republik Indonesia'. "Terkait dengan umur dan jam terbang, kurang dari 6.000 sikel dan kurang dari 13.000 jam," ujar Ramadhan.
Pesawat ini juga dilengkapi boks khusus untuk special cargo untuk membawa barang-barang berbahaya. Di antaranya senjata api laras panjang amunisi, peluru asap, serta pelontarnya.
"Jadi senjata (pesawat) ini dilengkapi dengan boks tempat senjata baik senjata api laras panjang, laras pendek, pistol dan benda-benda berbahaya lainnya. Yang tentunya ini tidak dimiliki oleh pesawat sipil,"
tutur Brigjen Ramadhan.
Keunggulan Pesawat Polri
Dikutip dari berbagai sumber, Boeing 737-800 merupakan varian 737NG atau next-generation. Seri Boeing 737NG tersebut mempunyai tiga varian saat ini yakni 737-700, 737-800, dan 737-900. Secara dimensi, pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter, sayap selebar 35,8 meter, dan tinggi 12,5 meter, mengutip situs Delta. Untuk mesin yang digunakan berjenis CFM-56 dengan dua turbofan (wing mounted) dan kecepatannya dapat mencapai 850 km per jam, serta daya jelajahnya hingga 4.563 km.
Pesawat ini juga disebut punya banyak keunggulan dari versi klasik karena beberapa perubahan teknis. Sebagai contoh pesawat diklaim lebih aerodinamis dan menampung bahan bakar lebih banyak sehingga berpengaruh terhadap daya jelajah.Alasan beli pesawat bekas
Ramadhan menyebut alasan pembelian pesawat bekas ini karena melihat efisiensi waktu pengadaan pesawat yang lebih cepat. Termasuk pertimbangan harga yang lebih terjangkau menyesuaikan pagu anggaran Rp1 triliun. "Kenapa Polri memilih pesawat bekas? kalau beli pesawat baru membutuhkan waktu produksi minimal 2 tahun sejak pemesanan karena tadi kan mendesak. Tergantung dari masa tunggu," ujarnya. "Selain itu harganya sangat mahal sehingga alokasi anggaran tidak cukup. Saya tidak tahu harganya, tapi tidak cukup anggaran. Untuk kecepatan, karena ini pesawat milik polri kita bisa cepat untuk mencapai tujuan," tambah dia.
Di samping itu, Polri memerlukan pesawat terbang untuk transportasi yang bisa dipakai dengan cepat menyesuaikan kebutuhan baik distribusi bantuan kemanusiaan, termasuk angkutan logistik barang.
“Jadi alasannya tadi kalau kita gunakan pesawat sipil, kita harus ikut regulasi. Kemudian untuk kecepatan ya, kalau pesawat milik Polri kapan kita membutuhkan kita bisa cepat mencapai tujuan, ya. ya tentunya dalam pelaksanaannya pasti lebih murah,”
Ungkap Ramadhan.
Polri menggelontorkan biaya sebesar Rp997,689 miliar dari total pagu anggaran Rp1 triliun. Anggaran itu terbagi untuk kebutuhan pesawat sebesar Rp995,350 miliar yang terbagi dari pembelian fisik (basic) pesawat seharga Rp664,385 miliar. Kemudian, biaya Rp330,64 miliar untuk keperluan modifikasi cabin, cargo, pemeliharaan, pelatihan pilot, pramugari, dan teknisi selama satu tahun. Sementara dana lainnya di luar kepentingan pesawat adalah biaya manajemen konsultan senilai kontrak Rp1,72 miliar, sesuai surat perjanjian jasa konsultasi. Sampai dengan konsultan jasa penilaian publik dengan nilai kontrak Rp579 juta.