Polda Sulteng Tangkap Satu Terduga DPO Kelompok Bersenjata Poso
Pelaku DPO yang ditangkap tersebut inisial S alias MY, warga Kabupaten Poso. MY diduga berperan sebagai simpatisan yang aktif di lapangan sebagai pendoktrin agar mau bergabung dengan kelompok mereka.
Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah menangkap satu orang terduga kelompok sipil bersenjata di wilayah Kabupaten Poso yang selama ini masuk daftar pencarian orang. Hal itu ditegaskan Kapolda Sulteng, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso.
"Ada penangkapan oleh tim gabungan dari Densus Tinombala, kemudian BIN dan dari TNI juga, dan informasi yang diterima satu orang," kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso kepada wartawan di sela-sela pisah sambut di Mako Polda Sulteng, di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Rabu (2/9).
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan Tiko Aryawardhana meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan? Pada Rabu dini hari tanggal 17 Juli sekitar pukul 00.35 WIB, setelah selesai pemeriksaan, suami dari Bunga Citra Lestari ini terlihat berjalan cepat meninggalkan Polres Metro Jakarta Selatan.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana lokasi Trehaus School Jakarta? Trehaus School terletak di Sentral Senayan I.
-
Kapan trem di Jakarta dihentikan? Operasional trem kemudian dihentikan pada 1959.
Rakhman mengatakan, pelaku DPO yang ditangkap tersebut inisial S alias MY, warga Kabupaten Poso. S alias MY diduga terlibat dalam sejumlah kasus kelompok sipil bersenjata di wilayah Kabupaten Poso.
Dia menambahkan, MY diduga berperan sebagai simpatisan yang aktif di lapangan sebagai pendoktrin agar mau bergabung dengan kelompok mereka.
Abdul Rakhman berharap, dengan ditangkapnya MY, terduga DPO di wilayah Kabupaten Poso segera menyerahkan diri.
"Karena target kita dalam operasi Tinombala agar mereka menyerahkan diri, kalau tidak ya apa boleh buat kita lakukan tindakan tegas yang terukur," katanya.
Menurut Rakhman, penyelesaian masalah keamanan di Poso perlu melibatkan semua pihak agar semua bisa tertangani dengan baik. Karena banyak persoalan yang perlu diselesaikan tidak hanya penegakan hukum saja.
(mdk/lia)