Polisi akan panggil pihak yang masuk daftar pengurus Saracen
Polisi akan panggil orang-orang yang masuk daftar pengurus Saracen. Polisi bakal memanggil sejumlah orang yang namanya tercantum di struktur kepengurusan Saracen. Pemanggilan perlu dilakukan guna meminta klarifikasi dugaan keterlibatan nama-nama itu dalam kepengurusan Saracen.
Saracen, sindikat penyebar ujaran kebencian (hate speech) di media sosial ternyata memiliki struktur yang tercantum dalam website Saracennews.com. Menindak lanjuti temuan ini, Kepala Bagian Mitra Humas Polri Kombes Awi Setiyono menegaskan, polisi bakal memanggil sejumlah orang yang namanya tercantum di struktur kepengurusan Saracen.
"Penyidik juga ke depan perlu mengundang pihak yang namanya ditulis di situ untuk mengklarifikasi. Syukur-syukur nama yang ada di situ langsung ke Bareskrim untuk mengklarifikasi. Ya lebih bagus," kata Awi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/8).
-
Kapan Partai Golkar memutuskan mengusung Gibran? Keputusan diambil dalam Rapimnas Golkar pada Sabtu (21/10).
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Kapan Belva Ugraha lahir? Dengan cepat, pria yang lahir pada tahun 2001 ini telah tumbuh menjadi dewasa dan terlihat seperti kakak-adik dengan Abimana.
-
Apa yang membuat kata-kata kecewa untuk orang terkasih semakin menyentuh hati? Kata-kata kecewa untuk seseorang yang kita cintai ini bisa mewakili perasaan sedih. Kecewa adalah sebuah perasaan yang sering kali datang dalam kehidupan. Perasaan ini merupakan bentuk reaksi yang timbul ketika harapan atau ekspektasi yang telah dibangun tidak terpenuhi.
-
Kapan Sahrul Gunawan diwisuda? Alhamdulillah, guys! Hari ini, Selasa, 21 November 2023, setelah sukses banget lulus sidang tesis bulan April kemarin, kita semua merayakan Wisuda Magister Ilmu tafsir Al Quran universitas PTIQ yang pertama.
Pemanggilan perlu dilakukan guna meminta klarifikasi dugaan keterlibatan nama-nama itu dalam kepengurusan Saracen. "Tapi itu perlu klarifikasi. Takutnya kan nama ini dicatut atau gimana. Ini masih proses. Masih perlu pendalaman," ucapnya.
Diketahui, sindikat grup Saracen itu memiliki skun-akun untuk menyebarkan ujaran kebencian pada pemerintah dan juga menyebarkan konten bernada SARA. Penyidik Polri telah menahan tiga orang yang tergabung dalam Saracen. Tiga orang tersebut diketahui berinisial JAS (32), MFT (44) dan SRN (32).
Mereka diketahui sengaja membuat konten ujaran kebencian dan SARA ini dijadikan ladang bisnis bagi Saracen, untuk bisa meraup keuntungan yang besar.
Atas perbuatannya itu, JAS disangkakan melakukan tindak pidana ilegal akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat 2 jo Pasal 30 ayat 2 dan atau Pasal 46 ayat 1 jo Pasal 30 ayat 1 UU ITE Nomor 19 tahun 2016 dengan ancaman 7 tahun penjara.
MFT dipersangkakan melakukan tindak pidana ujaran kebencian atau hatespeech dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara.
Sedangkan SRN dipersangkakan melakukan tindak pidana ujaran kebencian atau hatespeech dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara.
Baca juga:
Dedi Mulyadi soal Saracen: Ciri mental penjajah & tak bertuhan
Polisi harus usut tuntas siapa yang danai kelompok Saracen
Istana minta polisi bongkar sindikat Saracen sampai akar-akarnya
Anggota DPR desak polisi bongkar habis jaringan Saracen penebar SARA
Di mata tetangga, Jasriadi si penghina Jokowi dikenal ramah & sopan
Ketua RT tak tahu satu anggota Saracen sudah 2 tahun jadi warganya