Polisi Amankan Lokasi Dugaan Penjarahan Logistik untuk Korban Gempa di Mamuju
Dengan adanya kejadian itu, Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Eko Budi Sampurno mengatakan, pihaknya sedang menelusuri lokasi video yang viral tersebut.
Sebuah video viral di media sosial terkait adanya sejumlah warga yang disebut melakukan penjarahan terhadap sebuah mobil diduga membawa bahan logistik di Sulawesi Barat. Berdasarkan akun @infokomando, menyebut kejadian itu terjadi di beberapa jalan menuju ke Mamuju.
"Penjarahan terjadi dibeberapa jalan yang menuju ke Mamuju. Baiknya ada pengawalan saat menuju lokasi terutama para relawan yang mengantarkan logistik untuk para korban bencana alam," tulis akun tersebut yang dikutip merdeka.com, Sabtu (16/1).
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Di mana Gudeg Jogja Bu Iin berada? Sebuah kedai angkringan di Perumahan Taman Kota, Jakarta Barat, menjadi buruan para pecinta kuliner di ibu kota.
Dengan adanya kejadian itu, Kapolda Sulawesi Barat Brigjen Eko Budi Sampurno mengatakan, pihaknya sedang menelusuri lokasi video yang viral tersebut.
"Sedang kami telusuri dan akan menempatkan personel di sekitar lokasi," kata Eko Budi saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (16/1).
Ia menegaskan, pihaknya sedang mengecek lokasi kejadian penjarahan tersebut terjadi dimana. "Sedang dicek (lokasi kejadian) oleh Polres," tegasnya.
Dalam video tersebut, terlihat sejumlah warga mengerubungi sebuah mobil pickup berwarna hitam. Mobil itu diduga membawa logistik, karena sejumlah warga yang sudah mendekati mobil tersebut terlihat memegang atau membawa tentengan seperti beras.
Tak sedikit mereka yang mengambil barang atau logistik yang sedang dibawa oleh mobil pickup tersebut. Bahkan, salah seorang pengendara motor juga terlihat sempat berhenti dan langsung menghampiri mobil tersebut.
Selain itu, kejadian serupa juga terjadi di sebuah Alfamidi yang bangunannya roboh akibat gempa yang terjadi pada Jumat (15/1). Barang-barang milik toko yang tertimbun reruntuhan bangunan tersebut terlihat sedang diambili oleh warga.
Dalam video yang diungguah akun @infokejadian_polman, kejadian itu disebut depan Rumah Bersalin Mutiara Ibu.
"Suasana di Alfamidi depan Rumah Bersalin Mutiar Ibu. Ini situasi di Alfamidi, warga sudah mulai membutuhkan kebutuhan sehari-hari. Mereka belum mendapatkan, jadi mereka menyisiri puing-puing reruntuhan bangunan Alfamidi. Ini suasananya, mereka mengais susu, mencari pampers dan kebutuhan yang lain-lain," ujar salah seorang perekam dalam video tersebut.
"Suasana hari ke 2 pasca gempa di kota Mamuju, warga berbondong-bondong mengambil bahan makanan di toko Alfamidi yang sudah ambruk, Sabtu (16/1/21)," tulis akun tersebut.
Diketahui, Terjadi aksi penghadangan dan penjarahan logistik oleh warga, pada Sabtu (16/1) pukul 07.00 Wita terhadap tim relawan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Makassar.
Kejadian itu terjadi di Kecamatan Malunda - Kecamatan Tappalang dan perbatasan Kabupaten Majene-Kota Mamuju, Sulawesi Barat.
Kejadian ini berawal, saat tim relawan MDMC berangkat dari Makassar pada Jumat (15/1) sekitar pukul 17.00 Wita untuk mengantarkan logistik. Namun, saat di lokasi kejadian mobil yang membawa logistik itu dihadang oleh warga yang dilengkapi sajam seperti parang.
Wakil Ketua MDMC, Agus Salim mengatakan, mobil yang dijarah tersebut berisikan beras, mie instant, air mineral dan susu yang rencananya dikirim ke Kota Mamuju yang merupakan titik terparah gempa.
Dalam insiden tersebut, adanya lima mobil dalam satu rombongan. Namun, hanya barisan terdepan saja yang lolos termasuk ambulance. Lalu, ketika mobil pickup yang menggunakan spanduk itu lewat langsung dihadang oleh sejumlah warga yang diperkirakan mencapai 20 orang.
"Mereka minta logistik itu. Kami sempat bertahan kurang lebih 15 menit dan menyampaikan kalau logistik itu untuk korban bencana gempa di Mamuju. Tapi karena sudah hunus parang dan ada anggota kami nyaris kena, akhirnya kami mengalah. Logistik itu pun diambil sampai mobil kosong," kata Agus Salim yang juga Ketua Tim Relawan MDMC.
Meski sempat dihadang dan dijarah barang bawaannya, mereka tetap menuju ke Mamuju melalui Kabupaten Mamasa. Hal ini dikarenakan, jalur di Kabupaten Majene terjadi longsor di Kecamatan Malunda akibat gempa susulan tadi pagi.
"Karena jalur sudah berubah, kami tidak berkoordinasi dengan TNI dan Polri karena dirasa kalau jalur Mamasa lebih aman dari jalur Majene. Kami akan tetap menuju Mamuju dan berencana singgah belanja logistik lagi kalau menemukan pasar," pungkas Agus Salim.
Baca juga:
BNPB Serahkan Bantuan Rp4 Miliar bagi Warga Terdampak Gempa Mamuju-Majene
BMKG soal 32 Gempa Susulan di Sulbar: Bisa Jadi Ada Energi Potensial Belum Dilepas
Kesaksian Tim Relawan Muhammadiyah Korban Penjarahan di Majene: Warga Bawa Parang
BNPB Minta Warga Waspadai Potensi Gempa Susulan di Sulawesi Barat
Upaya Pencarian Korban Gempa yang Tertimpa Reruntuhan di Mamuju
Tinjau Sulawesi Barat, Mensos Risma Masih Rasakan Gempa Susulan