Polisi bongkar perdagangan satwa dilindungi untuk bahan kosmetik
Ratusan satwa dilindungi berbagai jenis yang sudah diawetkan disita dari tangan seorang tersangka berinisial SG.
Petugas Subdit IV Ditreskrimsus Polda Jateng berhasil membongkar praktik perdagangan satwa dilindungi yang beroperasi di wilayah Cilacap, Jawa Tengah.
Ratusan satwa dilindungi berbagai jenis yang sudah diawetkan disita dari tangan seorang tersangka berinisial SG dalam penggerebekan yang dilakukan awal April 2016 lalu.
Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Edhy Moestofa mengungkapkan SG sendiri diketahui sudah hampir 10 tahun memperdagangkan satwa-satwa dilindungi berupa satwa jenis Penyu Sisik, Keong Kepala Kambing, Nautilus Berongga, dan Moncong Hiu Sentani.
"Pengungkapan ini diawali adanya informasi dari lembaga konservasi satwa dilindungi tentang adanya praktik perdagangan satwa dilindungi di sebuah toko di Cilacap, " tegasnya di Markas Ditreskrimsus Polda Jateng di Kawasan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (7/4) siang tadi.
Setelah dilakukan penyidikan, Edhy membeberkan jika satwa-satwa naas tersebut diketahui akan dijadikan suvenir dan digunakan untuk bahan pembuatan kosmetik.
"Penjualannya pun juga tak hanya berhenti di Indonesia, melainkan hingga mancanegara khususnya wilayah Asia bagian timur," ujarnya.
Hingga saat ini, Polda Jateng masih terus mendalami kasus perdagangan satwa dilindungi tersebut. Termasuk mencari pengepul utama satwa-satwa tersebut.
"Jadi satwa-satwa tersebut akan dijadikan suvenir dan bahan kosmetik. Satwa-satwa tersebut juga berasal dari masyarakat juga. Ini yang masih kami dalami," ungkapnya.
Akibat perbuatannya, pelaku SG dijerat oleh Polda Jateng dengan pasal 21 ayat 2 subsider pasal 40 ayat 4 UU RI no 5 tahun 1990 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
"Ancaman pidananya 1 tahun penjara dan denda hingga Rp 50 juta," pungkas Edhy.
Baca juga:
Geliat bisnis sirip hiu nelayan Aceh
Penyu di Pulau Derawan marak diburu buat disantap daging & telurnya
Lucunya 'Pembe' baby badak putih penghuni baru di Bali Safari
Gafur diringkus BKSDA Kaltim usai jual satwa langka di Facebook
Ratusan ribu orang di China nonton film 'porno' panda bersetubuh
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Siapa yang memiliki potensi masalah gangguan jiwa di Indonesia? Dilansir dari Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, pada saat ini Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk, artinya sekitar 20 persen populasi di Indonesia itu mempunyai potensi-potensi masalah gangguan jiwa.
-
Di mana Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Kenapa Upacara Bekarang Iwak dianggap penting? Dengan menggunakan alat tradisional dan Lubuk Larangan, tentu ekosistem sungai akan terjaga dengan baik sekaligus menjaga populasi jumlah ikan.
-
Mengapa patung Dewi Hekate penting? Penemuan ini menggambarkan peran penting Dewi Hekate dalam budaya kuno dan menunjukkan Kelenderis merupakan salah satu kota yang terlibat dalam kompetisi reguler untuk menghormati dewi tersebut.