Polisi Ditembak di Depok Tinggalkan Dua Anak dan Seorang Istri
Rencananya, setelah jenazah Bripka RE tiba di rumah duka akan disemayamkan di TPU Jonggol, Kabupaten Bogor.
Bripka Rahmat Effendy tewas ditembak rekannya Brigadir RT. Peristiwa itu terjadi di Polsek Cimanggis, Depok, pada Kamis (25/7) malam kemarin.
Penembakan bermula saat Bripka Rahmat Effendy mendatangi SPK Polsek Cimanggis sambil membawa FZ, seorang pelaku tawuran yang diamankan. Kemudian, orangtua FZ menyusul sambil membawa dua polisi juga salah satunya Brigadir RT.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
-
Siapa yang ditangkap polisi? "Kami telah mengidentifikasi beberapa pelaku, dan saat ini kami baru menangkap satu orang, sementara yang lainnya masih dalam pengejaran," ujar Kusworo.
-
Bagaimana cara kerja polisi cepek? Pengguna jalan yang ingin diprioritaskan hendaknya untuk membuka jendela dan memberikan iming-iming uang. Dengan tindakan ini, mereka yang bertugas dengan sukarela akan ‘pasang badan’ untuk menghalangi kendaraan lain dan memberi jalan.
Kedatangan mereka untuk meminta agar FZ dibina orangtuanya dan tidak diproses hukum.
"Namun Bripka RE langsung menjawab bahwa proses sedang berjalan dan saya sebagai pelapornya dengan nada agak keras bicaranya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, Jumat (26/7).
Reaksi Bripka Rahmat membuat Brigadir RT meradang. Brigadir RT emosi dan masuk ke ruangan sebelah lalu mengeluarkan senjata dan langsung menembak senjata api jenis HS 9 ke arah Bripka Rahmat sebanyak 7 kali tembakan.
"Mengenai bagian dada, leher, paha dan perut sehingga korban meninggal di tempat," jelas Argo.
Di lokasi ditemukan 7 selongsong sesuai tembakan yang dilepaskan Brigadir Rahmat.
Terpisah, Sumarna, ketua RT 03/RW08 di rumah duka mengatakan, Bripka Rahmat meninggalkan dua orang anak dan satu orang istri.
"Yang bersangkutan, punya anak dua yang satu lulus SMA sedangkan satu lagi baru lulus dari pondok pesantren," ucap Sumarna.
Rencananya, setelah jenazah Bripka Rahmat Effendy tiba di rumah duka akan disemayamkan di TPU Jonggol, Kabupaten Bogor. Namun, pihak keluarga hingga kini masih melakukan rapat keluarga. "Tapi belum pasti juga," tutupnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono, berduka cita atas peristiwa yang dialami bawahannya. Dia berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan ini.
"Kami Polri berduka, khususnya Polda Metro, kita masih dalami motifnya. Tunggu saja," kata Irjen Gatot Eddy Pramono.
Baca juga:
Berduka Cita, Kapolda Metro akan Dalami Motif Penembakan Bripka RE
Peristiwa Bripka RE Ditembak, Saksi Dengar 4 Kali Letusan dari Arah Polsek Cimanggis
Kronologi Bripka RE Tewas Ditembak di Ruang SPK Polsek Cimanggis
Bripka RE Tewas Ditembak di Ruang SPK Polsek Cimanggis