Polisi gagalkan peredaran 800 kg daging India ilegal di Tarakan
Dua orang ditetapkan sebagai tersangka.
Satuan Brimob Detasemen C Pelopor Polda Kalimantan Timur menggagalkan peredaran daging alana asal India dari Malaysia, di Tarakan, Minggu (31/7) malam. Dua orang ditetapkan sebagai tersangka dan 800 kg daging alana disita sebagai barang bukti.
Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat, yang melaporkan maraknya peredaran daging alana di kawasan Juata Laut, Tarakan. Intel Resmob lantas melakukan penyelidikan, dan mencurigai sebuah kendaraan pikap bernomor polisi KT 8747 FE.
-
Kapan bakso sapi dianggap matang? Didihkan kembali hingga bakso mengambang dan matang.
-
Apa yang dimaksud dengan tetelan sapi? Tetelan mengacu pada potongan daging yang masih melekat pada tulang sapi. Potongan daging tersebut biasanya terdiri dari kombinasi daging, lemak, dan urat.
-
Kapan tongseng daging sapi biasanya disantap? Hidangan ini sering disantap dengan nasi putih hangat dan kerupuk sebagai pelengkap.
-
Kapan Tomat Hijau dipanen? Tomat hijau memiliki tekstur yang lebih keras daripada tomat sayur karena dipanen sebelum waktunya.
-
Apa yang menjadi ciri khas bumbu krengsengan daging sapi? Seperti disebutkan di atas, bumbu krengsengan daging yang menjadi ciri khas pada hidangan ini adalah penggunaan petis udang.
-
Kapan kuah bakso sering disantap? Cita rasa gurih dan segar dari kuahnya ini membuat bakso sangat cocok disantap dalam cuaca apapun.
Dua orang warga Tarakan, Betra (45) dan Irfan (28) tidak bisa menunjukkan dokumen resmi pengiriman daging alana yang diduga dipasok dari India dan masuk ke Malaysia, hingga akhirnya masuk ke pasaran Tarakan.
"Masuk ke Tarakan ini, diduga kuat melalui jalur gelap di perairan laut," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan, saat dikonfirmasi merdeka.com, Senin (1/8) pagi.
Barang bukti berupa muatan 80 kotak di mobil pikap berisi 800 kg daging alana itu, langsung diamankan bersama.
"Selanjutnya bersama dengan mobil pengangkut, dilimpahkan penanganannya ke Polres Tarakan. Tentu ini tidak berhenti sampai di sini ya. Dugaan peredaran daging alana ini, terus kita kembangkan," tegas Fajar.
Keterangan dihimpun, daging alana merupakan sebutan komposisi daging campuran kerbau dan sapi dari India, yang dipasok ke Malaysia, dan dipasok ulang ke Tarakan, secara tertutup. Pemerintah sendiri memastikan daging alana berbahaya lantaran belum terbebas dari penyakit mulut dan kuku.
Salah satu warga Tarakan, Irsandi mengatakan, peredaran daging alana memang marak karena harganya relatif lebih murah dibanding harga daging sapi. Harga daging alana berkisar Rp 70.000-80.000 per kilogram. Sedangkan daging sapi di Tarakan dijual Rp 120.000 per kilogram.
"Kalau daging alana dari India dan masuk Malaysia, kemudian kalau masuk ke Tarakan lagi, pasti kan lewat laut karena dari Nunukan ke Tarakan dekat. Nunukan juga dekat dengan Malaysia," ungkap Irsandi.
(mdk/noe)