Polisi klaim napi pembunuhan satu keluarga di Makassar tewas bunuh diri
Hasil pemeriksaan visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan jenazahnya langsung diambil keluarganya karena mereka menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Akbar Ampuh (32) narapidana Lapas Kelas I Makassar ditemukan tewas mengenaskan di dalam selnya. Ia sudah tak bernyawa dalamkondisi rantai borgol terlilit di lehernya, padahal Akbar telah dijenguk anak dan istrinya empat hari sebelum ditemukan tewas.
"Pukul 09.00 Wita tadi, petugas Lapas temukan Akbar Ampuh dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Usai menerima laporan, kami dari Polrestabes Makassar dan Polsek Rappocini melakukan olah TKP. Dan dugaan sementara, korban Akbar Ampuh ini meninggal dunia karena bunuh diri dengan cara melilitkan sendiri rantai borgol yang menyambungkan tangan kiri ke kaki kanannya itu ke lehernya," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto Hadicaksono kepada wartawan, Senin siang, (22/10)
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Pondok Tegalsari mencapai masa keemasannya? Mengutip laman resmi Ponpes Modern Gontor, Pondok Tegalsari pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, karisma, dan kepiawaian para kiai yang mengasuhnya.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kenapa Pesut Mahakam terancam punah? Melansir dari situs menlhk, Pesut Mahakam termasuk dalam kategori rentan, artinya populasinya semakin hari semakin berkurang dan terancam punah sejak tahun 2000.
-
Di mana Ki Ageng Makukuhan menemukan tembakau? “Suatu ketika Ki Ageng Makukuhan ini sakit. Dalam sakit itu ia mendapat wahyu untuk memetik daun yang ditanam dari hasil butiran benih itu. Setelah itu dipetik dan digunakan untuk pengobatan beliau,” kata Budayawan Temanggung, Sutopo.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
Wirdhanto mengatakan korban ditempatkan di sel isolasi lantaran melakukan sejumlah pelanggaran seperti melawan petugas dan berpotensi melakukan provokasi ke napi lainnya.
Dan hasil pemeriksaan sejumlah saksi antara lain petugas Lapas dan Iwan Lili napi rekan sekamarnya, kata Wirdhanto, bahwa beberapa hari terakhir ini korban memiliki tekanan psikis terkait masalah keluarga dan masalah hukum yang dialaminya sebagaimana yang kerap diutarakan ke Iwan Lili. Hal inilah yang diduga memicu niatan bunuh diri Akbar Ampuh.
Diungkapnya, hasil pemeriksaan visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban dan jenazahnya langsung diambil keluarganya karena mereka menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Menurut Zangkir Daeng Katti, (51), bapak dari Akbar Ampuh sebagaimana yang disampaikan tadi pagi kalau anaknya mungkin stres, tidak bisa ketemu sama keluarga hingga memilih bunuh diri.
"Sudah lama saya tidak ketemu Ampuh karena dilarang dijenguk. Ada pengumumannya di situ," tutur Zangkir seraya menunjuk lembar-lembar pengumuman yang tertempel di dinding loket pengambilan kartu jenguk tahanan.
Adapun kepala Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono menjelaskan, empat hari lalu tepatnya Jumat lalu, (19/10), anak dan istri Akbar Ampuh datang menjenguk. Sebelumnya, Akbar Ampuh sempat bertanya kapan dia bisa dijenguk keluarga sehingga tepat 1 bulan lewat 1 hari pasca dimasukkan ke ruang isolasi, dia pun diberi izin untuk dijenguk keluarganya.
Sebelumnya, Akbar Ampuh berada di dalam Lapas kelas I Makassar karena dua kasus pidana pencuriaan dan terakhir adalah pembunuhan dengan vonis 10 tahun penjara sehingga total hukuman yang harus dijalaninya selama 12 tahun dan baru menjalaninya selama 4 tahun.
Namun di tengah perjalanan masa tahanan itu, Akbar Ampuh bikin ukah lagi. Dia diketahui menjadi dalang pembunuhan satu keluarga di Kecamatan Tallo, Makassar awal Agustus lalu dengan cara membakar rumah yang semua penghuninya dalam kondisi tidur lelap. Akbar Ampuh melibatkan lima orang lainnya untuk menjalankan rencana pembunuhan yang didahului tindak penganiayaan terhadap salah satu korban. Motif pembunuhan terkait utang piutang bisnis narkoba.
Enam korban yang tewas dalam rumah itu antara lain kakek, nenek, sepupu dan cucu masing-masing Haji Sanusi, (70), Hajjah Bondeng, (60), Hajjah Musdalifah, (40), Namira Ramadina, (21), Muhamamd Fahri, (25) dan ijas, (5).
(mdk/rhm)