Polisi Minta Pemudik Patuhi Aturan Tak Menerobos Penyekatan di Kedungwaringin Bekasi
Polisi menilai upaya penyekatan larangan mudik tidak akan efektif apabila tak didorong dengan kesadaran dari masyarakat untuk tidak berangkat pulang ke kampung halaman. Hal itu menyusul video viral di media sosial aksi pemudik sepeda motor yang nekat menerobos pos penyekatan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.
Polisi menilai upaya penyekatan larangan mudik tidak akan efektif apabila tak didorong dengan kesadaran dari masyarakat untuk tidak berangkat pulang ke kampung halaman. Hal itu menyusul video viral di media sosial aksi pemudik sepeda motor yang nekat menerobos pos penyekatan di Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.
"Intinya seberapa besar pasukan pun yang kita butuhkan justru kesadaran kolektif masyarakat untuk sama-sama mau mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/5).
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
-
Apa yang dimaksud dengan adu muncang? Ngadu muncang sendiri merupakan permainan ketangkasan dengan mengadu dua buah kemiri yang diletakkan saling bertumpuk. Jika pecah, maka pemilik buah kemiri tersebut akan kalah.
-
Kenapa Gunawan tertinggal rombongan saat mudik? Gunawan (55) itu hendak mudik ke Tangerang dari Ciamis bersama keluarganya menggunakan mobil. Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
Sambodo mengatakan, polisi tetap mengedepankan upaya persuasif dan tidak mungkin melakukan pemaksaan untuk putar balik terhadap para pemudik. Namun, pemudik kerap memberikan beragam alasan mulai dari setahun tak mudik sampai ada keluarga yang meninggal.
"Karena mereka tidak mungkin kan kita paksa, kita dorong, karena mereka bukan unjuk rasa, tetap malam itu kita tetap persuasif dan humanis," kata Sambodo.
Karena kepadatan pemudik yang tak mau disuruh putar balik, kata Sambodo, pada akhirnya pihaknya terpaksa mengambil langkah kebijakan diskresi untuk meloloskan pemudik di pos penyekatan Kedungwaringin.
"Oleh sebab itu kami melakukan diskresi kepolisian, untuk kemudian secara bertahap membuka penyekatan untuk kemudian mereka bisa lolos hanya sekadar untuk memecah kerumunan," ujar dia.
Sebab, jika dibiarkan antrean kendaraan terus mengular justru berpotensi menyebabkan ada kerumunan massa. Namun meski diloloskan, para pemudik tetap akan melewati penyekatan di wilayah berikutnya. Sehingga, pemudik tak bisa serta merta terus melanjutkan perjalanan ke kampung halaman.
"Toh kemudian tidak jauh dari Kedungwaringin enggak sampai 1 kilometer itu ada pos penyekatan Tanjung Pura di Karawang, lolos dari Karawang masuk Purwakarta masuk Subang ada lagi, masuk Indramayu ada lagi, masuk Cirebon ada lagi pos penyekatan," sebutnya.
"Bahkan ke kota mana pun ketika para pemudik itu masuk ke kota tertentu itu biasanya ada penyekatan. Itulah sebabnya kita melaksanakan penyekatan berlapis dengan 381 titik di pulau Jawa. Ini yang kita lakukan," tambahnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan menyampaikan pihaknya melonggarkan penyekatan guna mencegah kerumunan di lokasi.
"Kami mengurai arus lalu lintas supaya tidak terjadi kerumunan, karena kita di sini tidak hanya penyekatan mudik saya tapi juga harus urai kerumunan supaya tidak jadi klaster," kata dia saat dihubungi, Selasa (11/5)
Hendra menerangkan, petugas yang berjaga di pos penyekatan Kedungwaringin telah berkoordinasi dengan petugas di pos penyekatan lain agar memutarbalikan pemudik berhasil lolos tanpa pemeriksaan pada saat di pos penyekatan Kedungwaringin.
"Kami sudah berkordinasi dengan Pos Penyekatan Kerawang untuk melakukan penahapan pemutarbalikan, sebagian di putar di Karawang kalau tidak bisa lagi di putar di Subang, terus Puwarkarta dan seterusnya," ujar dia.
Hendra menerangkan, pemutarbalikan pemudik jangan hanya tertumpu di Pos Penyekatan Kedungwaringin. Apalagi semalam kondisi arus lalu lintas cukup padat. Hendra menyebut, kendaraan mengular sampai 2 kilometer. Karena itu, pihaknya mengambil langkah-langkah agar kerumunan segera terurai.
"Jadi karena Kedungwaringin kemarin cukup banyak sehingga terjadi kerumunan yang cukup lumayan sehingga dilakukan pembagian pembagian pemutarbalikan sesuai sekat-sekat yang sudah dilakukan di beberapa daerah," ujar dia.
Baca juga:
Antisipasi Lonjakan Kasus Usai Lebaran, Ganjar Minta RS Buka Kembali ICU Covid-19
Kakorlantas Polri Klaim penyekatan Pemudik Efektif, Lalu Lintas ke Jawa Landai
Polda Metro Jaya Siapkan Dua Skema Atasi Arus Balik Idulfitri
Satgas Covid-19: Silaturahim Virtual Tak Mengurangi Esensi Pertemuan Fisik
Kapolda Metro Minta Pemudik yang Lolos Datangi Polsek dan Koramil untuk Swab Antigen
Hari ke-6 Larangan Mudik, Menhub Pastikan Layanan Bandara Tetap Lancar