Polisi sebut ada titik terang soal kasus kematian Akseyna di UI
Polisi menyatakan pihak kampus kini mulai terbuka, dan membantu pengusutan kematian Akseyna.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Khrisna Murti mengatakan, sudah menemukan titik terang terkait penelusuran kasus tewasnya seorang mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas MIPA, Akseyna Ahad Dori. Namun demikian, dia enggan merinci maksud dari pernyataan itu.
"Saya tidak bisa sampaikan detilnya namun jika kalian (awak media) bertanya bagaimana perkembangan kasus Aksena jawabannya, Ya sudah ada titik terang," kata Khrisna di halaman depan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (6/12).
Khrisna melanjutkan, Polda Metro Jaya sebelumnya menemukan alat bukti saat melakukan penyelaman di danau UI. Alat bukti itulah yang saat ini menurutnya masih terus diselidiki.
"Sekarang masih ditelusuri ke mana arahnya. Alat bukti ini pernah kami cari saat melakukan penyelaman ke danau UI," ujar Khrisna.
Khrisna membantah kabar menyebutkan tewasnya mahasiswa berprestasi itu dihentikan, lantaran tidak adanya kabar terbaru dari Polda Metro Jaya. Menurut dia, polisi yang saat ini bekerja sama dengan Dekan Universitas Indonesia tetap menyelidiki kasus itu.
"Polda Metro Ditreskrimum dan Polres Depok tidak pernah memberhentikan kasus Akseyna. Kami masih menjalani investigasi. Selain itu mulai ada keterbukaan dari MIPA UI," ucap Khrisna.
Khrisna menambahkan, sebelumnya pihak UI terkesan menutup diri atas kejadian terjadi di wilayahnya. Meski demikian, saat ini pihak UI sudah mulai kooperatif dalam kasus itu.
Saat ditanya perihal saksi potensial, Khrisna menyembunyikannya. "Ada tapi belum bisa kami buka," tutup Khrisna.
Baca juga:
Usai diculik, Safira mahasiswi UI belum masuk kampus lagi
Penculik diduga sudah intai keluarga mahasiswi UI sejak lama
Penculikan mahasiswi UI, pelaku sempat incar adik Safira
Polisi masih kejar pelaku lain penculik mahasiswi UI
-
Apa yang dilakukan mahasiswa UGM dalam KKN mereka di Sulawesi Barat? Mahasiswa adalah agen perubahan. Tak sedikit mahasiswa yang melakukan inovasi untuk memberikan perubahan di tengah masyarakat. Bentuk inovasi itu bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya saat program Kuliah Kerja Nyata atau KKN. Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bakal memasang teknologi pemanen air hujan, tepatnya di Pulau Karampuang, Mamuju, Sulawesi Barat.
-
Kapan MA Goes To Campus di UIN Jakarta diadakan? Acara ini sendiri berlangsung di Auditorium Hasan Nasution, Kampus I UIN Jakarta, Rabu (27/09/2023) lalu.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Siapa saja yang hadir di acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? MA Goes To Campus yang hadir di UIN Jakarta tersebut dihadiri sederet tokoh penting. Mulai dari Rektor UIN Prof. Asep Saepudin Jahar, MA., Ph.D., Kepala Biro Hukum dan Humas MA Dr. H. Sobandi, S.H., M.H, Wakil Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta Prof. Dr. Kamarusdiana, M.H., Hakim Yustisial Kepaniteraan MA RI Dr. Abdurrahman Rahim, SH., MH, Hakim Yustisial Biro Hukum dan Humas MA Dr. Riki Perdana Raya Waruwu, S.H., M.H., serta Pimpinan Redaksi Liputan6 Irna Gustiawati.
-
Siapa saja mahasiswa UGM yang melakukan penelitian di Kasepuhan Ciptagelar? Keunikan pemanfaatan teknologi pada masyarakat Ciptagelar menarik lima mahasiswa UGM, Dimas Aji Saputra (Filsafat), Berliana Intan Maharani (Sosiologi), Ilham Pahlawi (Antropologi), Gita Dewi Aprilia (Psikologi), dan Masiroh (Ilmu Komunikasi) untuk mengadakan penelitian di desa tersebut.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.