Polisi tangkap 4 penyebar berita hoaks soal gempa di Indonesia
Polisi tangkap 4 penyebar berita hoaks soal gempa di Indonesia. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, EW ditangkap di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada 28 September 2018. Sementara JA ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, pada 30 September 2018.
Polisi menangkap empat pelaku penyebar berita bohong alias hoaks mengenai gempa di sejumlah wilayah di Indonesia. Keempat tersangka yakni EW, JA, UUF, dan BK ditangkap di lokasi berbeda.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, EW ditangkap di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada 28 September 2018. Sementara JA ditangkap di Batam, Kepulauan Riau, pada 30 September 2018.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana cara mengetahui bahwa berita tersebut tidak benar? Melansir dari reuters, The Economist tidak menerbitkan sampul yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden bermain catur dengan Vladimir Putin, dengan judul yang memperingatkan tentang perang nuklir yang “tak terelakkan” antara keduanya.
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Apa yang Soeharto katakan tentang berita hoaks yang mengarah ke Tapos? Memberitakan dengan tujuan negatif, karena mereka tidak mengetahui keadaan yang sebenarnya dari Tapos ini," jelas Soeharto dikutip dari akun Instagram @jejaksoeharto. Karena memikirkan ini peternakan dari Presiden, padahal bukan peternakan Presiden, ini sebenarnya punya anak-anak saya yang saya mbonceng untuk mengadakan riset dan penelitian," kata Soeharto menambahkan.
-
Siapa yang diklaim sebagai tersangka yang dilepaskan dalam berita hoaks? Berita yang beredar mengenai kepolisian yang membebaskan tersangka pembunuhan Vina Cirebon bernama Pegi karena salah tangkap adalah berita bohong.
-
Bagaimana Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran terhadap berita hoaks tersebut? Penelusuran Cek Fakta Merdeka.com melakukan penelusuran melalui fitur Google Image. Menemukan bahwa thumbnail video Youtube merupakan foto dari berita Antaranews.com berjudul “Polisi bebaskan perawat DN tersangka gunting jari bayi di Palembang” yang diunggah pada 13 Februari 2023.
"Kemudian yang ketiga UUF ditangkap di Sidoarjo, Jawa Timur, tanggal 2 Oktober kemarin, dan satu lagi BK di Manado juga tanggal 2 Oktober," ujar Setyo di Kompleks PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).
Empat tersangka tersebut merupakan pemilik 14 akun yang menyebarkan hoaks soal gempa melalui media sosial. EW sendiri ditangkap lantaran menyebarkan hoaks soal gempa yang perlu diwaspadai terutama di Pulau Sumbawa.
Sementara tersangka JA ditangkap terkait hoaks jasad korban gempa di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Tersangka UUF dan BK ditangkap terkait hoaks gempa dan tsunami dahsyat yang akan menimpa Pulau Jawa.
"Ini berita-berita yang sebenarnya sudah dibantah oleh BNPB, karena tidak ada satu ahli pun yang bisa memprediksi kapan akan terjadi gempa," ucap Setyo.
Polisi saat ini masih terus melakukan pengembangan dan mengusut motif penyebaran kabar bohong tersebut. Setyo mengatakan, hoaks yang disebarkan oleh para tersangka telah menimbulkan ketakutan di masyarakat.
"Motifnya masih didalami. Tapi yang jelas mereka menyebarluaskan berita bohong yang menyebabkan masyarakat takut, menyebabkan masyarakat gelisah, dan bahkan merugikan sampai membatalkan pesawat dan macam-macam secara ekonomi," kata dia.
Jenderal bintang dua itu mengimbau masyarakat agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang berkembang di media sosial. Dia juga meminta agar masyarakat tidak ikut menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Yang pasti soal gempa sudah dinyatakan oleh BMKG dan BNPB, tidak ada satu ahli pun yang bisa memprediksi kapan akan terjadi. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak was-was, takut, dan gelisah dengan berita yang beredar. Dan kalau ada berita yang begitu, sudah hapus saja yang beredar, tidak usah disebarluaskan lagi," pungkasnya.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Fadli Zon dipolisikan, diduga sebarkan info hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet
Polri buru penyebar berita hoaks soal gempa & tsunami Sulteng
Atasi hoaks di Pilpres 2019, Bawaslu koordinasi dengan Polri dan Kominfo
Masyarakat diminta tak mudah termakan isu gempa susulan di Sulteng
Jokowi minta Kapolri tangkap penyebar hoaks bencana gempa
LIPI pastikan prediksi soal gempa besar di Pulau Jawa hoaks
5 Isu hoax di tengah bencana gempa, jangan percaya