Polisi tangkap petugas KPK abal-abal tipu kelompok peternak sapi di Bantul
Pelaku pun kemudian berpura-pura melakukan pengecekan bantuan dari pemerintah pusat.
Petugas Polres Bantul membekuk seorang pria bernama Risdiyanto (40) yang melakukan penipuan kepada sejumlah anggota kelompok peternak sapi di wilayah Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Bermodus mengaku sebagai anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Risdiyanto pun sukses menipu para peternak sapi dengan nilai kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Kapolres Bantul, AKBP Sahat M Hasibuan menerangkan penipuan berawal saat pelaku mendatangi sejumlah kelompok peternak sapi di Bantul. Pelaku, kata Sahat, berpura-pura melakukan pengecekan lapangan terhadap para peternak.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan gempa Bantul terjadi? Pada Jumat (30/6) malam pukul 19.57, wilayah Bantul dan sekitarnya diguncang gempa dengan magnitudo M 6,4.
-
Apa yang ditemukan oleh tim eskavasi di Situs Keputren, Bantul? Pada Selasa (7/9), Tim eskavasi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menemukan sebuah artefak fragmen gerabah di Situs Keputren, Kawasan Cagar Budaya (KCB) Kerto-Pleret, Bantul. Artefak itu diduga merupakan wadah air era Kerajaan Majapahit.
-
Apa dampak yang ditimbulkan gempa Bantul? Gempa M 6,4 Bantul berdampak pada sejumlah kerusakan. Fakta di Balik Gempa M 6,4 yang Guncang Bantul, Alarm Megathrust?
"Pelaku datang ke kelompok peternak di Sedayu pada tanggal 8 Juni. Kelompok peternak di Sedayu ini mendapatkan bantuan hibah dari pemerintah pusat sebanyak Rp 500 juta. Uang itu digunakan untuk membeli 68 ekor sapi," ujar Sahat di Mapolres Bantul, Rabu (15/8).
Sahat menuturkan pelaku pun kemudian berpura-pura melakukan pengecekan bantuan tersebut. Saat melakukan pengecekan, sambung Sahat, pelaku mengenakan kartu identitas palsu dan mengaku sebagai anggota KPK.
"Saat mengecek di lapangan diketahui dari 68 ekor sapi hanya tersisa 40 ekor sapi. Ternyata dari bantuan itu ada sapi yang mati dan dijual. Melihat celah itu, pelaku kemudian memanggil ketua kelompok peternak tersebut," urai Sahat.
Sahat menjabarkan ketua kelompok peternak sapi yang bernama Kardi pun kemudian dipanggil ke kantor pelaku. Pelaku, sambung Sahat mengaku kepada korban, kantornya adalah kantor perwakilan KPK yang beralamatkan di Sedayu.
"Saudara Kadri (korban) dipanggil di kantor perwakilan KPK yang katanya ada di Sedayu tiga kali dipanggil. Di situlah ada kesempatan untuk bernegosiasi untuk menutup kasus diminta uang sebesar Rp 10 juta, tetapi disanggupi Rp 1,5 juta. Kemudian pelaku juga meminta uang sebesar Rp 36 juta dengan alibi sebagai ganti rugi uang negara kepada korban," papar Sahat.
Sahat menambahkan korban kemudian mendapatkan informasi jika ada anggota KPK palsu yang diamankan oleh polisi pada 13 Agustus 2018 yang lalu. Mengetahui pelaku adalah anggota KPK palsu, korban pun kemudian membuat laporan ke Polres Bantul.
"Pelaku saat ini ditahan di Polres Bantul. Kasus masih kita dalami dan pelaku diancam dengan Pasal 378 tentang penipuan," tutup Sahat.
Baca juga:
Polisi tangkap petugas KPK abal-abal tipu kelompok peternak sapi di Bantul
Pemain lama di 2016, pemalsu air zamzam di Batang berganti modus
Air zamzam palsu dibuat dari endapan air isi ulang agar terlihat jernih
Penipuan umrah, duit jemaah masuk ke rekening pribadi bos PT SBL
Sarjana peternakan jadi dokter gigi gadungan sejak 2015