Polisi tegaskan kantongi bukti Rachma kirim Rp 300 juta buat makar
Polisi tegaskan kantongi bukti Rachma kirim Rp 300 juta buat makar. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengatakan hak Rachmawati membantah dan mengadu ke DPR. Namun, polisi bersikeras mengantongi bukti adanya transfer uang.
Rachmawati Soekarnoputri membantah tudingan polisi soal adanya dana Rp 300 juta untuk aksi makar. Dana itu disebut polisi ditransfer melalui salah satu tersangka makar juga, Alvin Indra.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M. Iriawan mengatakan hak Rachmawati membantah dan mengadu ke DPR. Namun, polisi bersikeras mengantongi bukti adanya transfer uang.
"Itu hak ibu Rachmawati ke DPR, karena DPR itu wakil rakyat untuk mengadu. Aliran dana ada, kita sudah punya bukti. Kita tidak perlu keterangan tersangka, lima alat bukti seperti ada bukti seperti surat, chek, keterangan ahli. Jadi tidak perlu keterangan Rachmawati," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (11/1).
"Jadi tetap kita melakukan penyidikan," sambungnya.
Sebelumnya, tersangka kasus makar Rachmawati Soekarnoputri membantah uang Rp 300 juta yang dikirimkan kepada tersangka lain Alvin Indra akan digunakan untuk membiayai operasional aksi makar. Rachmawati menduga ada rekayasa untuk memfitnah dirinya sebagai penyandang dana makar.
"Ada yang fitnah saya dapat sponsor. Ini Fitnah. Ini semua fitnah. Yang saya bilang ini saya duga ada grand design untuk pembunuhan karakter kepada pejuang demokrasi. Kami pejuang demokrasi yang kritis ini dibungkam," kata Rachmawati di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/1).
Meski tak memungkiri dirinya mengirimkan uang Rp 300 juta ke Alvin, namun dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan logistik aksi menyampaikan petisi agar kembali ke UUD 1945 di depan Gedung DPR/MPR pada 2 Desember 2016.
Dia menegaskan, aksi tersebut bukan untuk memakzulkan Presiden Joko Widodo tetapi mengembalikan UUD 1945 menggantikan UUD hasil amandemen sekarang. Aksi itu gagal karena belasan aktivis ditangkap pada 2 Desember dini hari.
"Betul itu saya yang kasih. Waktu itu kan mereka mau demo saya kasih logistik. Mereka minta logistik makan minum. Saya ini kan hidup di dunia kampus ya saya biasa itu kasih transport. Kalau Rp 300 juta dibagi 20.000 orang berapa itu? 15.000 ya, apa cukup itu? Paling cuma makan bakso," tegasnya.
Ditambahkannya, uang tersebut merupakan hasil dirinya saat memimpin Universitas Bung Karno.
"Itu memang dari saya pribadi, hasil jerih payah saya bertahun-tahun," pungkas dia.
Baca juga:
Kapolda ke Fadli Zon: Tolong jelaskan ke saya gimana SP3 kasus makar
Kivlan Zen sebut Wiranto di balik tuduhan makar, ini kata Hanura
Pimpinan DPR pertimbangkan bentuk pansus kasus dugaan makar
Di balik batalnya tayangan ILC bertema Makar
Cerita Rachmawati jadi narsum ILC TVOne soal makar tiba-tiba batal
ILC bertema Makar batal ditayangkan tvOne
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Apa yang dibahas Indonesia di Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta? “AIPA ke-44 nanti juga akan membahas persoalan kesejahteraan, masyarakat, dan planet (prosperity, people, and planet),” kata Putu, Rabu (26/7/2023).