Polisi: Tilang Manual Bisa Berlaku Lagi, Karena Tak Muncul Kesadaran Warga
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengungkap pihaknya mendapati tidak sedikit warga mengendarai kendaraan tanpa pelat nomor. Usai tilang manual dihapuskan.
Polisi berencana memberlakukan kembali tilang manual. Sebab, sejak tilang manual dihapuskan, faktanya tidak memunculkan kesadaran pengendara.
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengungkap pihaknya mendapati tidak sedikit warga mengendarai kendaraan tanpa pelat nomor. Usai tilang manual dihapuskan.
-
Bagaimana cara santri Ngagotong Lisung? Ini akan menjadi tolak ukur kuatnya para santri dalam mengendalikan lisung yang bergerak tak beraturan saat alat musik Sunda dibunyikan.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Di mana letak Tenggarong? Tenggarong merupakan salah satu wilayah yang menjadi ibu kota dari Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
-
Bagaimana cara ular Welang melumpuhkan mangsanya? Ular Welang aktif terutama pada malam hari dan memakan vertebrata lain seperti kadal, ikan, katak, dan kadang-kadang telur ular lain. Bisa Ular Welang bersifat neurotoksin, yang berarti bisa mereka dapat melumpuhkan saraf. Gigitan dari ular ini dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau pusing, dan jika tidak segera ditangani, bisa mengakibatkan kematian.
-
Bagaimana gerakan tari Sulintang? Tarian ini begitu lembut, gerakannya mirip lilin yang tertiup angin.
-
Bagaimana cara melipat dadar gulung? Lipat dadar gulung Taruh dadar gulung di atas piring untuk diisi dengan kelapa parut yang telah dimasak sebelumnya. Letakkan dadar gulung datar, kemudian tambahkan sekitar satu sendok makan isian di atasnya.Selanjutnya, lipat dadar gulung secara berurutan, dimulai dari bagian bawah, kemudian kanan, dan kiri. Gulunglah dari bawah ke atas sampai seluruh isian terbungkus oleh dadar gulung.
"Apakah akan dilakukan berlakukan lagi tilang manual, itu tadi. Kalau saya boleh bilang itu tadi, kayanya nanti kenapa saya harus pertimbangkan," kata Irjen Firman kepada wartawan di gedung NTMC Polri, Jakarta Selatan, Selasa (3/1).
"Salah satunya itu tadi, masyarakat beberapa bukannya kesadaran yang muncul. Ketika polisi tidak melakukan penilangan, bukannya sadar. Tapi yang ada pelat nomornya dicopot yang belakang, coba dicek deh," sambung Irjen Firman.
Bahkan, katanya, tidak sedikit didapati pengendara yang sengaja melanggar usai tilang manual dihapus. "Tapi sekali lagi untuk ini pun polisi bukan berarti diam saja. Kalau kita akan tetap memberikan teguran, bahkan untuk potensi yang langkahnya bisa fatal, kita harus memberikan peringatan-peringatan," katanya.
Irjen Firman mengakui semenjak tilang manual dihapus, ia sudah memberikan arahan kepada jajaran di bawahnya.
Yakni, di jalan raya tidak harus menilang.
"Jadi kalau masyarakatnya tadi itu tidak muncul kesadaran, ya Gakkum dengan kehadiran polisi dengan penegakkan hukumnya akan kita munculkan lagi," tegasnya.
(mdk/rhm)