Polres Sleman kembali dapatkan 52 kg Merica palsu dari Solo
erica yang diduga palsu tersebut dijual dengan harga miring yaitu Rp 80 ribu per kilo padahal yang asli Rp 200 ribu.
Kepolisian Polres Sleman kembali mengamankan 52 kilogram merica yang diduga palsu dari pemasok merica di daerah Solo. Merica yang diduga palsu tersebut ditemukan setelah polisi melakukan pengembangan terhadap tersangka Suryono yang menjual merica yang diduga palsu ke seorang pedagang di Pasar Sleman.
Menurut Kasat Reskrim Polres Sleman, AKP Danang Bagus Anggara pihaknya sudah mendatangi Ny. SDR, yang merupakan pemasok merica ke Suryono. Di rumah SDR polisi mendapatkan 41 Kg merica yang diduga palsu.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Mengapa PSS Sleman berani merekrut pemain Brasil pada masanya? Hendrikus mengatakan bahwa saat itu PSS terhitung berani bertaruh dalam mencari pemain. Pemainnya tidak harus punya nama besar, namun punya rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang kuat.
-
Bagaimana cara PSS Sleman memperkuat tim di BRI Liga 1 musim ini? Untuk memperkuat tim, PSS Sleman memberikan perhatian penuh pada para pemain muda. Mereka merekrut sebanyak sembilan pemain jebolan akademi PSS Youth Development.
-
Bagaimana cara masyarakat Sleman untuk berpartisipasi di "Semar Mesem"? Pasar murah ini dapat dikunjungi masyarakat Sleman dengan syarat menunjukkan KTP atau surat domisili Sleman.
-
Apa yang dilakukan Mentan Andi Amran Sulaiman di Merauke setelah libur Lebaran? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman langsung melakukan cetak sawah di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Kegiatan ini merupakan hari pertama kerja usai mengisi libur panjang pada momen Hari Raya Idul Fitri 2024.
-
Siapa yang ikut dalam demo jalan rusak di Sleman? Selain para pendemo, warganet juga keluhkan kondisi jalan melalui media sosial
"Jadi total ada 52 kilo, dari Suryono 11 kilo dan dari SDR ada 41 kilogram. Saat ini kami sudah memanggil SDR untuk mintai keterangan," katanya pada merdeka.com, Rabu (17/6).
Saat diamankan merica yang disita polisi sudah dibungkus plastik transparan dengan masing-masing beratnya setengah kilogram. Merica yang diduga palsu tersebut dijual dengan harga miring yaitu Rp 40 ribu persetengah kilogramnya. Padahal harga perkilogram merica asli mencapai Rp 200 ribu.
"Setelah kita lihat, memang ada merica aslinya. Jadi ini dicampur. Campurannya ini seperti tepung, putih dan tidak berasa. Tapi baunya seperti merica," ungkapnya.
Untuk mengetahui secara pasti, pihak kepolisian akan melakukan uji di laboratorium forensik terhadap merica palsu tersebut. "Kami belum tahu itu apa, tapi akan kami uji di labfor terlebih dahulu," tandasnya.