Polri Ungkap Proses Identifikasi DNA Korban Sriwijaya Air
Selain bagian otot, dia mengungkapkan, bagian tulang juga menjadi sampel pengujian dari bagian tubuh korban ditemukan. Caranya, dengan mencari sel dari tulang yang tidak berlemak.
Kepala Laboratorium DNA Pusdokkes Polri, Kombes Pol dr. Ratna menjelaskan, mengapa proses pencocokan bagian tubuh ditemukan dari insiden SJ 182 dengan sampel DNA keluarga korban membutuhkan waktu tidak singkat. Sebab semua otot bisa diambil bagiannya untuk dilakukan pencocokan.
"Kalau ototnya sudah mengalami degradasi maka tidak diambil (sampel), maka kita cari yang masih agak merah gitu dan tidak terkontaminasi," katanya saat jumpa pers di RS Polri Jakarta Timur, Rabu (13/1).
-
Kenapa Hari Air Sedunia penting? Peringatan ini menyoroti tantangan-tantangan besar yang dihadapi dunia dalam hal krisis air, termasuk polusi air, perubahan iklim, dan ketidaksetaraan akses terhadap air bersih.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
-
Kapan pesawat Thai Airways 311 jatuh? Pesawat ini melakukan penerbangan pertamanya pada 2 Oktober 1987. Awalnya beroperasi dalam maskapai Kanada Wardair dengan registrasi C-FGWD, Wardair lalu diakuisisi oleh Canadian Airlines International pada tahun 1989 dan operasi mereka terkonsolidasi dan terintegrasi di bawah panji Canadian Airlines.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Kapan Hari Air Sedunia diperingati? Hari Air Sedunia adalah peringatan global yang diadakan setiap tahun pada tanggal 22 Maret untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya air bersih dan keberlanjutannya.
-
Kapan Air Terjun Nyarai terbentuk? Di sini, kamu bisa menikmati gemuruh air dan kolamnya yang terbentuk sejak ratusan tahun lalu.
Selain bagian otot, dia mengungkapkan, bagian tulang juga menjadi sampel pengujian dari bagian tubuh korban ditemukan. Caranya, dengan mencari sel dari tulang yang tidak berlemak.
"Jadi harus kita pilih memungkin atau tidak diuji, kadang hanya lapisan kulit, itu masih bisa," terangnya.
Oleh karena itu, Ratna menjelaskan, identifikasi korban Sriwijaya Air SJ182 sangat bergantung dengan bagian tubuh apa yang ditemukan hingga menjadi sampel uji postmortem dengan keakurasian yang sama.
"Asal kita bisa ambil yang memungkinkan sesuai, maka memungkinkan untuk munculnya DNA (korban)," tutupnya.
Diketahui saat ini, Tim DVI Polri telah mengumpulkan 137 kantong jenazah berisi bagian tubuh dari korban SJ 182. Sementara itu, untuk sampel DNA dari keluarga korban, hanya kurang 9 sampel lagi untuk melengkapi total 62 orang sesuai data manifes pesawat.
Reporter: M Radityo
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
25 Ucapan Belasungkawa, Penuh Makna Mendalam dan Menyentuh Hati
Panjatan Doa dari KRI Semarang
Cuaca Buruk, Tim SAR Hentikan Sementara Pencarian Korban dan Puing Sriwijaya Air
Ombak Tinggi, Kapal SAR Sriwijaya SJ-182 Kembali Merapat ke JICT 2 Tanjung Priok
Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi Empat Korban Sriwijaya Air
Polri: Masih Kurang 9 Keluarga Korban Sriwijaya Air Belum Menyerahkan Sampel DNA