Potret Tenda Pengungsian Korban Gempa Cianjur, Warga Sampai Minta Bantuan di Jalan
Saat truk tim Polres Garut hendak mengantarkan bantuan logistik ke Kampung Babakan Renyom, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, sejumlah pemuda maupun warga mendatangi truk untuk meminta bantuan.
Gempa magnitudo 5,6 membawa duka bagi banyak warga Cianjur. Tak hanya korban jiwa dan luka-luka, ribuan warga kehilangan tempat tinggal yang rusak akibat gempa.
Tenda-tenda pengungsian berjejer di Kampung Babakan Renyom, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur. Mereka memilih membangun tenda di jalan karena takut terdampak gempa susulan. Tenda di pinggir jalan dipilih agar warga tahu ketika bantuan datang.
-
Bakat apa yang dimiliki Gempi? Gempita Nora Marten saat ini telah menginjak usia 9 tahun. Bagi mereka yang telah mengikuti perjalanan hidupnya sejak bayi hingga sekarang, tentu tidak percaya melihatnya tumbuh sebesar ini. Walaupun usianya masih muda, Gempi menunjukkan bakat yang luar biasa.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
-
Kapan gempa di Gianyar terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung."Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh," kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana gempa guguran terjadi? "Gempa guguran merupakan gerakan yang terekam pada alat seismogram karena fragmen lava jatuh ke bagian bawah akibat gravitasi bumi,"
Sejumlah warga penyintas gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terpantau meminta bantuan di jalan. Mereka mendatangi mobil-mobil pembawa logistik bantuan. Salah satunya truk Polri yang dibawa oleh Polres Garut Polda Jawa Barat.
Pantauan di lokasi gempa, saat truk tim Polres Garut hendak mengantarkan bantuan logistik ke Kampung Babakan Renyom, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, sejumlah pemuda maupun warga mendatangi truk untuk meminta bantuan. Mereka meminta bahan makanan maupun minum, termasuk tenda dan terpal untuk warga yang mengungsi di beberapa titik.
Sepanjang perjalanan menuju Kampung Babakan Renyom dari Jalan Raya Nagrak, lebih dari lima kali truk didatangi warga, baik itu pemuda maupun orang dewasa.
Bahkan, ada beberapa warga yang mengungsi di pinggir jalan menuju Kampung Babakan menanyakan ke mana bantuan tersebut disalurkan. Aksi tersebut dilakukan karena mereka kekurangan bahan makanan.
Tim bantuan Polri dari Polres Garut menyampaikan kepada warga bahwa bantuan tersebut akan didrop di posko induk, warga tersebut diminta untuk mengambil di posko.
"Karena kalau kami bagikan di jalan begini, nanti memancing yang lain datang," kata Bripda Faisal.
Sesuai arahan dari posko utama bantuan Polri di Polres Cianjur, personel Polri ditugaskan mendistribusikan bantuan ke titik pengungsian agar selanjutnya didistribusikan oleh RT dan RW.
Aiptu Dede Mulyana Buldan, perwira Tim SAR Polres Garut mengatakan hari ini personel bantuan dari polres-polres se wilayah Jawa Barat ditugaskan mendistribusikan bantuan ke wilayah terdampak gempa.
©2022 Antara
Wilayah terdampak kerusakan parah tersebar di 12 kecamatan, yakni Kecamatan Cugenang, Kecamatan Cianjur, Warung Kondang, Kecamatan Cilaku, Kecamatan Sukaresmi, Kecamatan Cipanas dan Kecamatan Pacet, Kecamatan Karang Tengah, Kecamatan Gekbrong, Kecamatan Cibeber, Kecamataj Sukaluyu, Kecamatan Bojong Picung, Kecamatan Cikalong Kulon.
"Hari pertama kali fokus melakukan evakuasi, hari ini tugasnya mendistribusikan bantuan ke masyarakat," kata Aiptu Buldan.
Dari laporan BMKG, gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB, Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Polri, hingga pukul 07.00 WIB telah terjadi 152 kali gempa susulan, dampak gempa terjadi di 94 lokasi.
Data korban meninggal dunia 268 orang, korban hilang 151 orang, korban luka 1.083 orang, pengungsi 1.120 kepala keluarga (KK) terdiri atas 58.362 jiwa. Tercatat kerusakan rumah dan bangunan sebanyak 22.198 unit.
(mdk/ray)