PPDB Jateng 2024: Temuan KK dan Piagam Palsu
Polisi turun tangan mengusut dugaan pemalsuan yang dilakukan peserta PPDB.
Adapun piagam yang dipalsukan berkaitan dengan acara musik internasional.
- Sembunyi ke Kampung Baduy, Ketua Panita Konser Musik Lentera Festival Diciduk Polisi
- Megawati, Ketum Parpol Pengusung, Hingga Menteri PDIP Bakal Ramaikan Konser Salam Metar Ganjar-Mahfud
- Pengakuan Pembunuh Pedagang Semangka di Kramat Jati: Murka Korban Tak Nikahi Istrinya
- Penyiram Air Keras dan Pembacok Pedagang Semangka di Kramatjati Ditangkap!
PPDB Jateng 2024: Temuan KK dan Piagam Palsu
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengakui ada temuan piagam yang diduga palsu di sejumlah SMA/SMK Negeri saat pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) Jawa Tengah (Jateng) 2024 dari jalur prestasi.
Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah, mengatakan temuan itu diketahui pada Kamis (27/6/2024), seusai menerima laporan dari Dinas Pariwisata dan Olahraga (Dinporapar). Adapun piagam yang diduga palsu tersebut dikeluarkan di salah satu SMP Negeri di Kota Semarang.
"Kronologinya, Dinporapar dapat aduan dari masyarakat terkait dugaan piagam kejuaraan palsu. Kemudian diklarifikasi dari pihak SMP yang mengeluarkan, kemudian disampaikan ke kami tanggal 27," kata Uswatun Hasanah saat diwawancara.
Hasil klarifikasi, piagam tersebut tidak benar dikeluarkan untuk kegiatan kejuaraan. Diduga, piagam tersebut telah dimanipulasi oleh orangtua murid sebelum akhirnya dimintakan legalisir ke sekolah terkait dan Dinporapar.
"Nama kejuaraannya benar, marching band di Malaysia, ada kejuaraanya, tapi yang tak benar, perolehannya, jadi lombanya ada, juaranya 3, tapi walimurid mengakui piagam yang dimintai legalitasi buatan sendiri, juara 1 bukan 3," jelasnya.
Dinporapar dan SMP terkait yang juga sama-sama kecolongan atau tetap memberikan legalisir membuat piagam marching band tersebut lolos dari pengecekan di sistem PPDB Jateng 2024.
"Jadi kenapa piagam tetap masuk? Karena ada absahan kepala sekolah dan legalitas Diporapar. Secara dokumen resmi keabsahaanya, tapi kebenarannya? Dipertanyakan," ujarnya
Terkait jumlah piagam marching band yang diduga palsu itu tersebar, pihaknya belum bisa memberi jawaban secara detail. Sebab, sampai saat ini data-data pendukung lainya masih terus dikumpulkan.
"Jumlah piagam berapa, tersebar di sekolah mana saja, walimuridnya siapa belum tahu. Tapi lebih dari 1 piagam palsu iya, tersebar. Dan tim sudah turun menangani," tuturnya.
Tak hanya piagam, belakangan panitia PPBD Jateng juga menemukan penggunaan KK palsu yang diajukan calon peserta didik. Temuan KK palsu terjadi saat PPDB di Semarang dan Pati.
Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena mengatakan adanya dugaan pemalsuan dokumen piagam dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), pihaknya langsung melakukan penyelidikan.
"Kita langsung lakukan pendalaman adanya unsur pemalsuan dokumen," kata Andika Dharma Sena.
Polisi akan meminta keterangan dari SMP Negeri yang ada di Semarang tersebut. Adapun pemalsuan kecurangan itu berbentuk piagam kejuaraan marching band internasional yang digelar di Malaysia.
"Kita akan panggil saksi untuk dimintai keterangan. Bisa pihak sekolah, bisa juga pembina yang mengampu. Bila ada masyarakat yang dirugikan dalam proses PPDB untuk bisa lapor ke Polrestabes Semarang," tutupnya.