Pria-pria di Myanmar ini lincah berolahraga meski bersarung
Di Myanmar, kain panjang tersebut dikenal dengan longyi.
Pemandangan berbeda terlihat ketika menginjakkan kaki di Yangon, Myanmar. Paling mencolok adalah penampilan para pria yang mayoritas mengenakan sarung.
Di negeri pejuang demokrasi Aung San Suu Kyi itu, kain panjang tersebut dikenal dengan longyi. Hampir setiap hari pria dari berbagai golongan, profesi dan usia memakainya.
Seperti dilaporkan wartawan merdeka.com, Didi Syafirdi dari Myanmar, pertama kali melihat pria bersarung di Bandara Yangon Internasional. Mereka adalah para sopir taksi yang siap mengantarkan pengunjung.
Di sejumlah ruas jalan Ibu Kota, para pria dengan atasan kaos maupun kemeja tetap dipadu dengan sarung. Ketika menjalani rutinitas sehari-hari, bahkan saat membangun rumah mereka tidak mengubah pakaiannya.
Ada beberapa cara digunakan untuk memakai longyi, antara lain panjang setinggi mata kaki, persis muslim memakai sarung ketika salat. Bisa juga digulung seperti memakai celana pendek.
Sore kemarin, merdeka.com, sempat melihat beberapa pria bersarung bergerak lincah saat bermain takraw. Mungkin bagi yang tidak biasa ini akan sulit karena banyak sekali gerakan menggunakan kaki.
Menurut warga Myanmar, Muhamad Imtias, memakai longyi bukanlah sebuah keharusan, tetapi hanya kebiasaan. Imtias merasa lebih nyaman ke mana-mana bersarung ketimbang mengenakan celana panjang.
"Ini silsilah, turun temurun dari keluarga saya dahulu. Saya ke mana-mana selalu memakai ini," katanya.
Rata-rata panjang longyi 2 meter dengan lebar 80 cm. Corak dan bahannya pun beragam. Untuk acara-acara kenegaraan para pemimpin Myanmar juga kerap menggunakannya.
Imtias mengatakan di Yangon juga banyak tempat menjual lonyi. "Kalau mau beli harganya lima dolar," kata pria keturunan Saudi itu.
Baca juga:
Cak Nun nilai Garuda Muda Kurang Ngeyel Lawan Uzbekistan
Indonesia U-19 takluk 1-3 lawan Uzbekistan
Babak I, Indonesia U-19 kebobolan 2 gol lawan Uzbekistan
Ini kelemahan Uzbekistan menurut analisa Garuda muda
Ada 'Torres' di Uzbekistan, pemain paling diwaspadai Garuda Jaya
-
Apa yang dimakan oleh ular piton Burma dalam kejadian langka tersebut? Peristiwa ini benar-benar buat ilmuwan melongo. Bagaimana mungkin ular piton Burma (Python bivittatus) terlihat memangsa piton batik (Malayopython reticulatus).
-
Bagaimana militer Myanmar menanggapi Pemberontakan 8888? Meskipun aksi protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, tanggapan dari pihak militer sangat brutal. Pasukan bersenjata dikerahkan untuk menekan demonstrasi dengan kekerasan, menembaki para demonstran tanpa pandang bulu.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri dari Myanmar? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Bagaimana cara budidaya opium di Myanmar saat ini? Laporan itu menyebut budidaya opium telah menjadi "semakin canggih" dan lebih produktif karena penggunaan lahan yang terorganisir rapat, sistem irigasi, dan terkadang pupuk.
-
Mengapa petani di Myanmar beralih ke budidaya opium? Gangguan ekonomi, keamanan, dan tata kelola yang terjadi setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Februari 2021 terus mendorong para petani di daerah terpencil beralih ke opium untuk mencari nafkah.