Proyek Payung Rp42 M di Masjid An-Nur Pekanbaru Tak Kunjung Selesai, Ini Sindiran UAS
Proyek payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru yang tak kunjung selesai dikerjakan banjir kritik. Ustaz kondang Abdul Somad atau UAS pun menyindir proyek yang masih dikerjakan meski sudah lewat batas waktu itu.
Proyek payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru yang tak kunjung selesai dikerjakan banjir kritik. Ustaz kondang Abdul Somad atau UAS pun menyindir proyek yang masih dikerjakan meski sudah lewat batas waktu itu.
"Yang rindu Masjid Nabawi, silakan datang ke Masjid Raya An-Nur Pekanbaru," tulis UAS melalui akun instagram pribadinya yakni @ustadzabdulsomad_official dilihat merdeka.com, Senin (3/7).
-
Kapan Masjid Nur Abdillah diresmikan? Menurut kanal Youtube Traveling All In, masjid ini baru diresmikan pada 2021 lalu. Proses pembangunannya sudah dimulai sejak 2019 lalu, hingga kini menjadi ikon wisata religi di Kabupaten Serang, Banten.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
Komentar UAS itu juga disertai unggahan video payung-payung yang belum selesai itu. Terdengar suara seorang pria terdengar menjelaskan kondisi terpal payung yang disebut mirip ban.
"Ini payungnya Tuan Guru (UAS) yang sudah hancur dah. Ini yang ana (saya) bilang tadi kayak terpal biasa, macam terpal banner makanya dia tak kuat kena angin," kata pria itu.
Tak ayal, postingan UAS mendapat beragam komentar. Netizen menilai postingan UAS sebagai sindiran keras terhadap Pemprov Riau yang berwenang dalam proyek itu.
"Rindu kami dengan mesjid Madinah, ingin sekali kembali berziarah. Tapi ketika lihat payung gagal merekah, di situ hati terlintas marah," tulis akun @dengar_ustadz.
"Jleb.. Di Riau inilah banyak proyek yg asal jadi. Kualitas tidak diperhatikan. Yg penting dapat fee," komentar akun @saudagar_ardi_rinanda.
"Ini namanya kode keras. Pahamilah wahai pemegang kuasa, pemegang uang," tulis akun @be_ka_be_es.
Sekedar diketahui, renovasi dan pembuatan payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru tak kunjung tuntas. Padahal, dalam perjanjiam kontrak, proyek itu harus selesai pada akhir Desember 2022.
Terlebih lagi, proyek tak kunjung tuntas meski dua kali diberi perpanjangan waktu. Kabid Cipta Karya PUPR Riau Thomas sebelumnya menyebut proyek dipastikan tuntas sebelum Lebaran Idulfitri.
Saat itu disebutkan proyek senilai Rp42 miliar itu dipastikan tuntas karena akan dipakai untuk salat Id oleh Gubernur Riau Syamsuar. Tapi, proyek tak juga selesai. Akhirnya Syamsuar salat Id di halaman kantor Gubernur Riau.
Tak tuntasnya proyek semakin jelas setelah kontrak resmi diputus pada 8 April lalu. Sejak saat itu seluruh pengerjaan harus dihentikan dan baru bisa dilanjutkan setelah ada hasil audit dari Inspektorat Riau.
Saat ditelusuri, ternyata proyek payung itu kembali dilanjutkan diam-diam. Padahal, saat dikerjakan masih dalam tahap pemeriksaan Inspektorat.
Kepala Inspektorat Riau Sigit Hendrawan mengaku tidak tahu siapa pihak yang melanjutkan proyek. Sebagai auditor, Sigit pun tak mempersoalkan pengerjaan jika tidak dibayar.
"Tak tahu (siapa yang mengerjakan payung elektrik setelah putus kontrak). Kalau dari konsultasi LKPP dimungkinkan bisa dilaksanakan itu. Kalau nggak dibayar, kan nggak masalah toh," ucap Sigit.