Puluhan Santri di Garut Dilarikan ke Puskesmas Usai Keracunan Seblak
Para santri itu diduga akibat mengonsumsi makanan hingga akhirnya harus mendapatkan perawatan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bayongbong, Sabtu (17/11).
Puluhan santri Pondok Pesantren Al-itihad di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengalami keracunan. Para santri itu diduga akibat mengonsumsi makanan hingga akhirnya harus mendapatkan perawatan medis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bayongbong, Sabtu (17/11).
Kepala Puskesmas Bayongbong, Elan Suhelan mengatakan, korban keracunan sudah mulai berdatangan ke puskesmas secara serentak, Jumat (16/11) malam. Mereka datang dengan keluhan sakit sama yakni pusing, mual, dan muntah-muntah.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
-
Apa yang terjadi di pesta hajatan di Garut? Sebuah hajatan di Kabupaten Garut punya cara sendiri dalam menghibur tamu undangan. Pemilik acara mengundang pasien rehabilitasi kelainan jiwa sebagai penyanyi di acara tersebut.
-
Kapan gempa bumi di Garut terjadi? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB.
-
Kapan Bakso Aci Garut mulai ada? Mengutip laman baksoacinampol.epizy.com, bakso aci sendiri merupakan makanan khas orang Sunda yang sudah ada sejak abad ke-19. Mulanya makanan ini dibuat oleh masyarakat di tatar priangan seperti Garut, Tasikmalaya, sampai Bandung di tengah kondisi sulit era penjajahan Belanda.
-
Kapan bahaya Gua Kematian terungkap? Bahaya dari gua kecil ini terungkap secara tidak sengaja saat pembangunan kompleks Recreo Verde sedang berlangsung.
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
"Korban mengeluhkan sakit pusing dan mual," kata Elan. Seperti dilansir Antara.
Dia menuturkan, hasil pendataan hingga Jumat malam sebanyak 37 orang santri mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Bayongbong.
Korban yang mendapatkan penanganan, kata dia, rata-rata berusia 13 sampai 16 tahun yang kondisinya lemah karena menderita pusing, muntah-muntah disertai diare.
"Sampai sekarang mereka masih mendapatkan perawatan intensif di puskesmas," kata dia.
Santri yang mengalami keracunan tersebut mendapatkan perhatian sigap dari para petugas medis, masyarakat, kepolisian, bahkan TNI setempat. Bahkan Komandan Koramil Bayongbong Kapten Czi Dayat Juhanda terjun ke lapangan untuk membantu mengevakuasi para korban untuk mendapatkan penanganan medis.
Dia menyampaikan, berdasarkan keluhan sejumlah korban, rasa pusing dan mual itu berawal setelah menyantap makanan seblak. "Mereka satu per satu pusing, mual-mual dan muntah, melihat kondisi seperti itu mereka langsung dibawa ke puskesmas," tukasnya.
Kasus keracunan makanan menimpa santri tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian, sejumlah saksi dan korban telah dimintai keterangan, berikut mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium.
Baca juga:
Dinkes ambil sampel feses siswa di Depok diduga keracunan air
Erawati diduga diracun teman karib saat makan bakso, kalung emas dibawa kabur
15 Siswa SD di Cilacap diduga keracunan susu dalam kemasan
Santap makanan saat hajatan, 50 Warga di Cianjur keracunan
32 Orang di Yogya keracunan usai makan soto dan bubur kacang ijo
Siswa SD di Kendal keracunan permen jelly stik, 4 orang diperiksa polisi
Puluhan warga di Mojokerto keracunan makanan usai mengikuti tahlilan