Rahasia Gus Dur tidur, bangun masih nyambung
Tidur bagi Gus Dur bukan berarti kehilangan kesadaran.
KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur adalah sosok yang misterius. Banyak cerita yang menggambarkan dirinya sedang tidur dalam berbagai forum, tapi setelah bangun Gus Dur paham betul dengan apa yang dibahas oleh forum.
Bahkan, saat menjadi presiden, konon saat memimpin rapat paripurna Gus Dur sempat tertidur. Namun saat bangun, Gus Dur seakan tahu apa-apa saja yang dibahas oleh para menteri saat dia tidur.
Sekjen PBNU era Gus Dur , Ahmad Bagdja pernah memberi saran kepada Gus Dur bagaimana agar ketika tertidur dalam rapat, posisi badannya tidak seperti orang yang sedang tidur, atau sebenarnya sedang mendengarkan, tetapi terlihat seperti orang sedang mengantuk, karena bisa membuat suasana tidak enak.
Tapi Gus Dur pun menjawab, "Ente nggak ngerti ilmunya, ada caranya. Ini persoalan membangun kesadaran saja, yang bisa dilatih."
Ilmu ini, kata Gus Dur , penting untuk bisa istirahat kapan saja. Tidur bagi Gus Dur bukan berarti kehilangan kesadaran.
Bagaimana cerita selengkapnya? Berikut 5 momen saat Gus Dur tertidur dalam forum, namun langsung nyambung saat terbangun, seperti yang berhasil dihimpun merdeka.com, dari berbagai sumber, Jumat (6/12):
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Apa itu Gulo Puan? Konon, kudapan manis yang satu ini merupakan makanan legendaris, sebab dulunya menjadi kudapan para bangsawan dan raja Kesultanan Palembang.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
Gus Dur Tidur saat memimpin rapat kabinet
Saat menjadi Menteri Pertahanan di era kepemimpinan Gus Dur, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD punya cerita. Mahfud mengungkapkan, biasanya usai memimpin rapat, Gus Dur menyerahkan kepada Megawati Soekarnoputri untuk memimpin, lalu dia tidur.
"Selama saya duduk di kabinet, menjadi menteri Presiden Gus Dur, hal itu (tidur, tapi menyerap materi) juga saya saksikan," cerita Mahfud MD.
"Saat sidang kabinet, biasanya Gus Dur membuka sidang dengan pengantar singkat, kemudian menyerahkan kepada Mbak Megawati (wapres) untuk memimpin sidang. Gus Dur kemudian tertidur," cerita Mahfud MD.
Tapi, menurut Mahfud MD, begitu sidang kabinet selesai dan forum dikembalikan kepada presiden untuk ditutup, ternyata resume serta ulasan yang dibuat Gus Dur sangat cocok dengan yang dibicarakan dalam sidang kabinet itu.
Padahal, Gus Dur tertidur ketika para menterinya berdiskusi.
Gus Dur tertidur saat bertemu Perdana Menteri India
Masih menurut penjelasan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, saat bertemu dengan Perdana Menteri India, Rajvaje beserta rombongannya di Istana, Gus Dur lagi-lagi tertidur. Padahal, PM India saat itu sedang berbicara serius persis di depan meja Gus Dur.
"Ajudan Gus Dur mengantarkan permen kepada saya sambil berbisik. “Pak, ini berikan kepada presiden. Mohon presiden diajak berbicara agar tak tertidur,” kata ajudan Gus Dur saat itu kepada Mahfud MD yang kala itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
"Saya yang memang duduk persis di samping kiri Gus Dur mencolek pahanya sambil ngajak bicara. 'Gus, rencana kunjungan ke Mesir'."
Belum selesai Mahfud MD berbicara, Gus Dur tiba-tiba memotong pembicaraan. "Ssssst, tak usah laporan dulu, nanti saja. Ini ada tamu penting harus kita dengarkan," kata Gus Dur.
Mahfud pun langsung tertawa. Gus Dur pun kembali Dur tidur lagi. Begitu tiba giliran dia berbicara, Gus Dur menanggapi satu per satu dengan tepat masalah-masalah yang dikemukakan PM India dan para menterinya tersebut.
Bahkan memberikan arahan tertentu untuk menteri-menterinya tentang segi-segi penting yang harus ditindaklanjuti dari pertemuan itu.
Gus Dur tertidur saat jadi pembicara seminar
Pakar Komunikasi Politik UI Effendy Ghazali juga punya cerita soal tidurnya Gus Dur. Effendy mengatakan, dalam sebuah diskusi Gus Dur tampak tertidur pulas. Padahal saat itu banyak orang yang bertanya pada Gus Dur.
"Saya sampai mencatat lengkap semua pertanyaan mereka," cerita Effendy Gazali.
Dugaan Effendy ternyata meleset. Saat bangun, Gus Dur ternyata tahu semua pertanyaan dan siapa yang bertanya. Mulai saat itu Effendy percaya tentang cerita misteri tidur Gus Dur.
Bagi yang tidak melihat langsung, maka biasanya tidak percaya dan menilai misteri tidur itu bualan semata. Namun banyak pula yang keheranan melihat hal itu. Bagi santri kampung bahkan menilai hal itu sebagai karomah atau kelebihan khusus Gus Dur semacam indra keenam.
"Saya termasuk yang penasaran. Maka dalam sebuah kesempatan bertemu dia, saya menanyakan hal itu. Mengapa saat tertidur dia bisa tahu pembicaraan yang terjadi bahkan tahu pertanyaan yang diajukan pada dirinya," kata Effendy.
Namun, menurut Effendy, Gus Dur tak menjawab dan hanya menjawabnya dengan tertawa. Saat Effendy menanyakan lagi baru dia menjawab dengan santai. "Biasa aja, saya ingat saja topik terakhir sebelum ketiduran, paling nanti pembicaraannya tak jauh dari situ," jawab Gus Dur santai.
Jawaban Gus Dur ini sama persis seperti yang dikatakan mantan ajudan tidak resmi Gus Dur, Bambang Susanto saat berkunjung ke redaksi merdeka.com , Rabu (4/12) kemarin.
"Biasanya Gus Dur mengingat topik terakhir sebelum tertidur. Bahasannya pasti tak jauh-jauh dari situ," cerita Bambang menirukan Gus Dur.
Gus Dur tertidur saat hadiri acara PWNU Jatim
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam websitenya pernah memuat analisis perilaku Gus Dur yang suka tidur dalam berbagai acara formal. Ada yang menilai kelebihan Gus Dur itu bukti ilmu 'linuwih' dari Gus Dur. Yang mencoba rasional mengatakan Gus Dur hanya menduga-duga arah pembicaraan sebelumnya, lalu menyambungkannya.
Mereka beralasan ini hanya soal kecerdasan saja, tak ada hubungannya dengan sesuatu yang sifatnya supra natural, apalagi Gus Dur sudah tahu watak orang sehingga bisa memperkirakan arah pembicaraan, ditambah bacaannya banyak.
Sekjen PBNU era Gus Dur, Ahmad Bagdja, memiliki kisah soal tidur Gus Dur ini ketika memenuhi undangan Wapres Try Sutrisno untuk dimintai masukan pendirian masjid agung Al Akbar Surabaya. Datang memenuhi undangan Rais Aam KH Ilyas Ruhiyat, Gus Dur, Bagdja dan KH Imron Hamzah, rais syuriyah PWNU Jatim.
Ketika Try Sutrisno sedang berbicara, dia melihat Gus Dur tertidur. Karena duduk bersebelahan, lalu Gus Dur dibangunkan, digerak-gerakkan tangannya. Lalu tapi Gus Dur berbisik, "Ya, saya denger kok," kata Gus Dur kala itu.
"Tapi ketika giliran Gus Dur bicara, memang bisa nyambung," kata Bagdja.
Di lain waktu setelah kejadian tersebut, Bagdja pun memberi saran kepada Gus Dur bagaimana agar ketika tertidur, posisi badannya tidak seperti orang yang sedang tidur, atau sebenarnya sedang mendengarkan, tetapi terlihat seperti orang sedang mengantuk, karena bisa membuat suasana tidak enak.
Tapi Gus Dur pun menjawab, "Ente nggak ngerti ilmunya, ada caranya. Ini persoalan membangun kesadaran saja, yang bisa dilatih."
Ilmu ini, kata Gus Dur, penting untuk bisa istirahat kapan saja. Tidur bagi Gus Dur bukan berarti kehilangan kesadaran.
Gus Dur tidur saat satu forum dengan Jacob Oetama
Dalam sebuah acara bersama pemimpin umum harian Kompas, Jacob Oetama, Gus Dur datang terlambat. Tak cuma telat, tak lama setelkah tiba di acara itu, Gus Dur malah tertidur.
"Saat acara seminar TB Simatupang dengan pembicara Gus Dur, Rudini dan Jacob
Oetama, seperti biasa Gus Dur datang terlambat dan tidur sampai mendengkur lagi," kata Ketua PBNU KH Said Agil Siraj.
Namun Said Agil kaget karena pernyataan-pernyataan yang disampaikan oleh Rudini dan Jacob Oetama di ulas dan dijawabnya pada giliran Gus Dur Berorasi. Lalu Said Agil bertanya kepada Gus Dur, "Kok Gus Dur tahu yang dibicarakan Rudini dan Jacob Oetama."
"Ya paling-paling mereka bicaranya seputar itu-itu saja, karena saya tahu buku-buku yang mereka baca, kecuali kalau dengan orang yang baru saya temui," Ujar Said Agil sambil tertawa menirukan ucapan Gus Dur.
Setiap mengikuti rapat atau sidang, Gus Dur dipastikan tidur sampai mendengkur, dan ketika menjelang acara bubar Beliau terbangun. Anehnya, isi pembicaraan dan kesimpulan dalam rapat tersebut Gus Dur tahu semua.
Kemudian ajudannya bertanya "Apakah Gus Dur punya ilmu malaikat." Gus Dur pun menjawab dengan santai.
"Ah…tidak. Bangsa kita kan seperti itu, kalau rapat muter-muter kesana-kemari, beradu argumen, cek cok, dan ujung-ujungnya sama."
"Sama apanya Gus?" ajudan mengejar pertanyaannya. “Sama-sama gobloknya, nggak tahu apa-apa” jelas Gus Dur sambil terkekeh-kekeh.
Baca juga:
Humor Gus Dur: Semua Presiden RI KKN
4 Sentilan Gus Dur kepada DPR
Kisah Gus Dur berseteru dengan Soeharto
Gus Dur, Tan Malaka dan komunisme
Lima cerita kesamaan Bung Karno dan Gus Dur