Rasa Makkah di Kampung Santri Bekasi
Para pedagang meninggalkan tokonya tanpa menutup rapat atau sekedar menutupnya dengan terpal ketika hari Jumat.
Terletak di Desa Bahagia, Ujung Harapan, Bekasi Utara, tempat ini dijuluki sebagai 'Kota Santri'. Di sana ada Pesantren Attaqwa yang didirikan oleh seorang ulama besar sekaligus pahlawan nasional, almarhum KH Noer Alie Lc, pada tahun 1930.
Setiap hari Jumat tiba, kampung santri ini berubah sunyi seperti Kota Haram Makkah. Ketika azan berkumandang di Masjid Attaqwa, seluruh masyarakat berbondong-bondong meninggalkan pekerjaannya.
Pantauan merdeka.com, para pemuda rehat sebentar dari aktivitasnya. Para pedagang meninggalkan tokonya tanpa menutup rapat atau sekedar menutupnya dengan terpal.
Saat ini di desa seluas 618 Ha itu ada sekitar 100 musala. Ada 107.086 jiwa tinggal di sana yang tersebar di 49 RW, meliputi 390 RT. 90 Persen penduduknya adalah muslim.
Saking banyaknya musala, membuat para warga cukup unik jika ditanya soal alamat lengkap rumah. Mereka justru memilih memberitahu letak rumah yang posisi berdekatan dengan salah satu musala.
"Memang di desa kami memang seperti itu, karena di sini kami yakin warga kami semua jujur apalagi kampung ini masih memiliki karomah dari Kiai Noer Alie, sehingga banyak orang yang merasa takut ketika melakukan kejahatan," ujar Pimpinan Kelurahan Bahagia, Ujung Harapan, Najmuddin.
Dia menambahkan KH Noer Alie juga memberi amanat agar setiap warga desa memegang teguh nilai-nilai ke Islaman. Dia mengenang, Noer Alie adalah sosok yang ikhlas, cerdas, dapat bergaul dengan siapa saja tanpa meninggalkan Tuhan.
"Anak muda di sini semuanya aktif dalam memakmurkan musala, mereka sering melakukan pengajian rutin, tapi mereka tetap bergaul dengan banyak orang dan menuntut ilmu baik agama maupun umum. Memang pemuda seperti inilah yang kami inginkan untuk memimpin desa kami kelak," ujar pria beranak tiga ini.
Baca juga:
Menyusuri sejarah Kampung Santri di ujung Kota Bekasi
Sidang rakyat pembantaian PKI digelar di Belanda, pemerintah gerah
Mengungkap tempat-tempat pertapaan para presiden
Ini humor Presiden Soekarno soal wanita yang bikin Dubes AS ngakak
Bendera merah putih ternyata sudah digunakan sejak masa prasejarah
Kisah Soekarno marah di Amerika sampai presiden AS ketakutan
Ide ganti Jalan Kramat Raya jadi Jalan Sumpah Pemuda yang terhenti
-
Kenapa Masjid Nurul Islam Tuo Kayu Jao penting bagi sejarah Islam di Sumatra Barat? Masjid tertua di Sumatra Barat ini menjadi peninggalan dari penyebaran dan peradaban agama Islam.
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Bagaimana Masjid Agung Sumenep merefleksikan budaya Jawa? Gaya khas arsitektur Jawa tampak pada bentuk atap bergaya tajug kerucut lancip menjulang tinggi. Atap model ini banyak diterapkan pada candi kuno warisan peradaban Jawa.
-
Apa tujuan utama dari ziarah kubur menurut tradisi umat Islam di Indonesia? Ziarah kubur adalah tradisi umat Islam Indonesia yang sudah dilakukan sejak zaman dulu. Ziarah kubur bertujuan untuk mengingatkan manusia kepada kematian. Selain itu, ziarah kubur juga dilakukan untuk mendoakan orang yang telah meninggal.
-
Bagaimana Tarekat Sufi menyebarkan Islam di Indonesia? Mereka menggunakan pendekatan mistik dan keagamaan yang mendalam untuk menarik hati masyarakat dan menyebarkan ajaran Islam dengan lebih lembut.
-
Siapa saja tokoh penting yang berperan dalam penyebaran Islam di Indonesia? Tokoh Penting Penyebar Islam di Indonesia Sunan Kalijaga: Salah satu dari Wali Songo, Sunan Kalijaga dikenal karena pendekatannya yang unik dalam menyebarkan Islam, yaitu melalui seni dan budaya lokal seperti wayang dan gamelan. Ia juga mengajarkan toleransi dan kesatuan umat beragama.Kyai Haji Ahmad Dahlan: Pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia. Ia dikenal sebagai reformis yang memadukan ajaran Islam dengan pendidikan modern dan menekankan pentingnya kemajuan dan kemandirian bangsa. Syeikh Yusuf: Ulama asal Timur Tengah yang berperan dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda di Indonesia. Ia juga memimpin pemberontakan Banten pada tahun 1680.Kyai Mojo: Meskipun informasi tentang Kyai Mojo tidak sebanyak tokoh lainnya, ia juga diakui sebagai salah satu penyebar Islam di Indonesia.Maulana Malik Ibrahim: Dikenal sebagai penyebar Islam pertama di Pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim juga dikenal dengan nama Kakek Bantal. Ia memiliki hubungan keluarga dengan ulama-ulama besar di Samudera Pasai dan dikenal karena pendekatannya yang ramah dalam dakwah. Sunan Ampel: Putra dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel dikenal karena mendirikan pesantren pertama di Jawa yang menjadi pusat penyebaran Islam di wilayah tersebut.Sunan Giri: Putra lain dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri dikenal karena kontribusinya dalam pendidikan Islam dan penyebaran Islam di Jawa Timur.Sunan Bonang: Salah satu dari Wali Songo, Sunan Bonang berperan dalam menyebarkan Islam di Jawa Tengah dan dikenal karena metode dakwahnya yang menekankan pada musik dan syair.Sunan Gunung Jati: Seorang wali yang berperan dalam penyebaran Islam di wilayah Cirebon dan pendiri Kesultanan Cirebon. Sunan Muria: Dikenal karena metode dakwahnya yang sederhana dan dekat dengan rakyat kecil, Sunan Muria menyebarkan Islam di wilayah Muria.Sunan Kudus: Salah satu dari Wali Songo yang berperan dalam penyebaran Islam di wilayah Kudus, ia juga dikenal karena membangun Masjid Kudus yang memiliki arsitektur unik.Sunan Drajat: Dikenal karena kepeduliannya terhadap masalah sosial dan pendidikan, Sunan Drajat menyebarkan Islam dengan cara yang lembut dan persuasif. Sunan Gresik: Juga dikenal sebagai Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik dihormati sebagai salah satu penyebar Islam pertama di Jawa.KH Hasyim Asy’ari: Pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi Islam terbesar di Indonesia. Ia dikenal karena perannya dalam mempertahankan tradisi Islam Nusantara dan menentang pemikiran radikal.KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur): Mantan Presiden Indonesia dan tokoh Nahdlatul Ulama, Gus Dur dikenal karena pandangannya yang moderat dan inklusif dalam Islam.