Rentetan Acara Haul ke-10 Gus Dur di Solo
Selain bedah buku, pada malam harinya akan diadakan pengajian akbar di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo. Tema yang diusung tahun adalah Njejegake Soko Guru Nusantara.
Peringatan hari kematian (haul) ke-10 KH Abdurrahman Wahid (Gusdur) di Solo akan dipusatkan di Pondok Pesantren Al Muayyad, Jumat (7/2). Ketua Panitia Haul Gus Dur ke 10, Husein Syifa mengatakan, kegiatan haul akan diisi dengan bedah buku berjudul 'Menjerat Gus Dur'.
Bedah buku di Ponpes Al-Muayyad, Mangkuyudan, selepas salat Jumat. Salah satu narasumber yang akan hadir adalah PCNU China.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Apa pesan yang ingin disampaikan Gus Ipul kepada jamaah dalam haul KH Abdul Qodir Nur? "Meskipun beliau sudah wafat, kita masih merindukan, mengingat, mendoakan, dengan barapan doa kebaikan itu kembali ke kita semua," kata Gus Ipul membuka sambutannya. Menurut Gus Ipul, hal itu juga sekaligus sebagai pengingat bagi dirinya dan semua orang agar bagaimana untuk memberikan kesan baik ketika diberikan sebuah amanah.
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Kenapa Gus Ipul beranggapan bahwa Haul KH Abdul Qodir Nur penting bagi dirinya dan masyarakat Pasuruan? Dia menyatakan bahwa KH Abdul Qodir Nur dan para alim ulama, menjadi suri tauladan baginya pribadi dan masyarakat Kota Pasuruan pada umumnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Siapa yang menemui Gus Miftah? Calon Wakil Presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka menemui pendakwah asal Yogyakarta, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, Selasa (26/3).
"Ada tiga narasumber, Virdika Rizki Utomo penulis buku, Wahyu Maryland, beliau mantan kabiro protokol kepresidenan era Gus Dur, KH Imron Rosyadi Hamid dari PCNU Tiongkok dan Ngatawi Al-Zastrow," ujar Hussein, di Solo, Selasa (4/2).
Selain bedah buku, pada malam harinya akan diadakan pengajian akbar di Pendapi Gede kompleks Balai Kota Solo. Tema yang diusung tahun adalah Njejegake Soko Guru Nusantara.
"Haul Gusdur tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu dimeriahkan dengan kirab budaya dan pengajian akbar di Stadion Sriwedari. Tahun ini tidak ada kirab kebangsaan, hanya bedah buku dan pengajian akbar," jelasnya.
Pada acara pengajian, dikatakan Hussein akan diisi tausiah oleh KH Nasihin Hasan (sahabat Gus Dur) dan Anita Ashvini Wahid (perwakilan keluarga Gus Dur). Sedangkan untuk hiburan acara haul dimeriahkan Ustaz yang juga Komedian Kirun serta grup hadrah Ar-Risalah.
Baca juga:
Cerita Ketua Khonghucu Izin Gus Dur untuk Gelar Perayaan Imlek Pertama Kali
Pameran Foto Satu Dekade Haul Gusdur
Pemikiran Gus Dur Jadi Jalan Keluar Konflik di Indonesia
Satu Dekade Haul Gus Dur, DPP PKB Gelar Pameran 'Sang Maha Guru'
Bekas Mobil Gus Dur Curi Perhatian Pengunjung Jambore Nasional Mercedez Benz
VIDEO: Pameran Disrupto 2019
VIDEO: Aksi Saling Dorong Warnai Eksekusi Graha Gus Dur