Saat dianiaya, pria keterbelakangan mental kantongi Rp 5 juta buat sekolah
Ia melanjutkan, upah dari hasil jerih payah tersebut lalu ditabung di sebuah kantong kresek hitam hingga terkumpul Rp 5 juta. Itu dikumpulkan selama kurang lebih dua tahun.
Seorang pria keterbelakangan mental berinisial AAF alias Iyan ditemukan dalam kondisi penuh luka di sekujur tubuh. AAF menjadi korban penganiayaan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8) malam oleh sembilan pelaku.
Pelaku diketahui terdiri dari empat petugas keamanan dan lima panitia acara pameran flora dan fauna karena dituduh mencuri uang. Selain dianiaya, AAF pun kehilangan uang senilai jutaan rupiah.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Pegi Setiawan ditangkap? Pegi Setiawan ditangkap petugas Polda Jabar di Bandung pada Selasa (21/5/2024) malam.
Orangtua AAF, TB Herman mengatakan, anaknya memang memiliki uang sekira Rp 5 juta rupiah yang ditaruh di kantong celana.
Namun, saat perisitiwa penganiayaan terjadi, beberapa pelaku diduga merampas sebagian uang tersebut.
"Uangnya hilang separuh. Dari Rp 5 juta sisanya hanya Rp 2.419.500," ujar dia kepada Liputan6.com saat ditemui di kediamannya, Jalan Cempaka Putih Utara, Gang Telaga III, RT 12/2, Jakarta Pusat, Rabu (22/8).
Herman melanjutkan, setelah diselidiki seorang pelaku bernama Roslah yang menyimpan sebagian uang milik AAF. Jumlahnya mencapai Rp 3 juta.
"Pada saat para pelaku diinterogasi terungkaplah tenyata ada satu orang uang menyimpan uang anak saya. Pelakunya perempuan namanya ibu Ros," ujar dia.
Uang itu dikumpulkan Iyan selama 2 tahun
Herman menjelaskan, anaknya termasuk orang yang rajin bekerja, dan menabung meski memiliki kekurangan. Setiap hari selalu mengumpulkan botol-botol bekas untuk diubah menjadi pundi-pundi rupiah.
"Memang anak sehari-harinya kalau ada botol aqua, kardus, dikumpulin, dua sampai tiga karung terus dijual ke pengepul," ungkap dia.
Selain itu, ia juga bekerja di tempat lain seperti marbot musala. "Pokoknya apapun di kerjain kalau ada pindahan bantu, bantu," ujar dia.
Ia melanjutkan, upah dari hasil jerih payah tersebut lalu ditabung di sebuah kantong kresek hitam hingga terkumpul Rp 5 juta. Itu dikumpulkan selama kurang lebih dua tahun.
"Pokoknya lama ngumpulinnya. Uang itu juga dia pegang terus kok, mau ke kamar mandi aja di bawa. Jangankan itu tidur aja dibawa," ujar dia.
Herman mengungkapkan, rencana uang sebesar itu akan dipergunakan untuk membayar biaya sekolah paket C.
"Ali mau daftar sekolah. Soalnya dia kan sudah putus sekolah. Terakhir hanya SD kelas III," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Baca juga:
Sakit hati ayah pria keterbelakangan mental anaknya dibuat seperti binatang
Ayah pria keterbelakangan mental: Maling teriak maling, malah duit anak saya digondol
Salah satu penganiaya pria keterbelakangan mental di Lapangan Banteng seorang wanita
Polisi bekuk semua tersangka penganiayaan pria keterbelakangan mental
Pria keterbelakangan mental dianiaya selama 5 jam oleh 9 pelaku
Polisi beberkan peran enam tersangka penganiaya pria keterbelakangan mental