Saat diperiksa, Brigadir Petrus meracau dan tak kenal atasan
Tersangka tidak mengenal Kapolres dan Kasatnya.
Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen (Pol) Arief Sulistyanto mengatakan saat ini dokter forensik sedang melakukan pemeriksaan dua mayat korban mutilasi yang dilakukan Brigadir Petrus Bakus, anggota satuan intelkam Polres Melawi.
"Kedua mayat sedang diperiksa oleh dokter forensik," kata Arief kepada merdeka.com, Jumat (26/2).
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
Arief menambahkan, tersangka sudah ditahan di Polres Melawi dan kini sedang dilakukan penyidikan. "secara fisik sehat tetapi kondisi bicaranya seperti orang meracau, tidak mengenal Kapolres dan Kasatnya," ungkap Arief.
Lebih dalam Arief memaparkan, pihak kepolisian sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa para saksi.
"Tim penyidik Polda Kalbar dan Polres setempat sudah melakukan olah TKP, serta melakukan pemeriksaan saksi-saksi," terangnya.
Sebelumnya, Brigadir Petrus Bakus, anggota satuan intelkam Polres Melawi, tega menghabisi nyawa dua anaknya yang masih balita, Jumat (26/2), dengan cara memutilasi.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa sadis itu terjadi sekitar pukul 00.15 WITA dini hari tadi, di kediaman Petrus, di asrama Polres Melawi, di Gang Darul Falah, desa Faal, kecamatan Nanga Pinoh.
Istri Petrus, Windri, pada saat itu terbangun dari tidurnya, dia bertemu Petrus berdiri di depannya sambil memegang parang, sambil mengatakan 'mereka baik, mereka mengerti, mereka pasrah, maafkan Papa ya dik'.
Namun Windri terkejut setelah dia melihat ke dalam kamar, menemukan dua anaknya, F (5) dan A (3), tewas terbunuh dengan cara dimutilasi. Windri pun bergegas keluar rumah, melapor dan meminta pertolongan ke penghuni asrama lainnya.
Baca juga:
Brigadir Petrus sebut 'bisikan' membunuh anak diterima sepekan lalu
Kapolri sebut polisi mutilasi anak sudah kesurupan dari umur 4 tahun
Brigadir Petrus mutilasi 2 anaknya untuk persembahan kepada Tuhan
Kasus mutilasi, Brigadir Petrus kerap marah-marah sejak usia 4 tahun
Brigadir Petrus mengaku perintah membunuh anak ada sejak dia lahir