Sakit Jantung, Pasien RS Abdul Manaf Malah Kakinya Diamputasi Diduga Malpraktek
Perisitiwa ini bermula ketika pasien merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas.
Perisitiwa ini bermula ketika pasien merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas.
Sakit Jantung, Pasien RS Abdul Manaf Malah Kakinya Diamputasi Diduga Malpraktek
Seorang Perempuan yang bernama Siti Nurhayati (39) mengalami penyakit jantung namun naas malah kaki diamputasi diduga pihak Rumah Sakit Abdul Manaf malpraktek.
- Jelajah Benteng de Kock, Saksi Bisu Pecahnya Perang Padri di Bukittinggi
- Kisah Jenderal KSAD Bertangan Satu Pertaruhkan Nyawa, Ini Sosoknya yang Terlatih Gigih Sejak Kecil Hidup Penuh Cobaan
- Terbaring di Rumah Sakit, Begini Kondisi Provos Polri Ganteng yang Sering Bantu Kawal Ambulans Kejebak Macet
- Perawat di Luwu Dikeroyok Keluarga Pasien sampai Diseret Keluar Puskesmas, Penyebabnya Sepele
Siti merupakan warga Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi. Mengeluhkan atas tindakan yang membuat dirinya merasa dirugikan oleh pihak rumah sakit Abdul Manaf tersebut.
Menurut dia, pada tanggal 27 Juni 2023 lalu dirinya merasakan sakit di dada dan badan juga terasa lemas. Sehingga dibawa ke RS Abdul Manaf.
Setelah itu, kata Siti, dokter bilang ke dirinya harus cepat disuntikan karena obat tersebut akan beku. Namun setelah di suntik dirinya mengalami ada reaksi di kaki kiri. "Kaki saya nyeri, bengkak dan saat disentuh mengalami sakit,"dirinya menjelaskan ke awak media untuk kondisi yang dialaminya.
Lanjutnya, pada saat itu kakinya sangat sakit sekali sehingga melaporkan ke perawat malah pihak tersebut menjelaskan bahwa hanya efek samping biasa akan hilang dalam seminggu.
Sementara itu, sudah ke lima hari Siti dirawat malah tidak hilang rasa sakit di kakinya tersebut. Sehingga dirujuk ke RSUD Raden Mattaher, saat itu pihak di RS Raden Mattaher dari dokter disana langsung memberikan obat nyeri.
"Kami di RS Raden Mattaher Alhamdulillah merasakan baik sudah diberikan obat tersebut. Kemudian dokter disana memvonis bahwa kakinya akan diamputasi segera,"ujarnya.
"Dokter juga bilang kalau kaki sudah bengkak, tidak bisa juga digerakkan. Dokter juga bilang harus cepat dipindahkan agar tidak ke atas. Karena darah banyak dan menggumpal. Kita selamat di bagian tubuh yang atas,"tutupnya.
Kabid Pelayanan RS Abdul Manaf Dokter Yulinda Fetri Tura mengatakan bahwa pasien Siti Nurhayati merupakan pasien dari RS Abdul Manaf dirinya datang pada Hari Minggu (24/10) Sekitar 23.00 WIB, datang ke IGD dengan suaminya dengan keluhan dada sesak nafas dalam seminggu sebelum datang ke Rumah Sakit.
"Jadi pasien ini nyeri dibagian dada kiri, keringat dingin positif, pasien memilih dirawat karena memiliki penyakit jantung sejak tahun 2012 lalu,"katanya, saat diwawancarai di RS Abdul Manaf pada Senin (23/10).
Dalam hal ini, Yulinda membantah untuk penanganan dokter di RS Abdul Manaf tidak sesuai dengan standar operasional (SOP) karena pasien dirawat inap pada tanggal 25 Juni 2023.
Di hari kedua, pasien dianjurkan pemeriksaan astro di laboratorium dan dihari ketiga hasil dari laboratorium sudah keluar pasien mengalami 'positif' rematohit arteritis ada kelainan rematohit jantung.
"Pasien mendapatkan suntikan itu dari pemeriksaan dokter karena jantung pasien dalam kondisi tidak normal,"jelasnya.
Selain itu, pasien juga mengalami kelainan pada katup jantung, sehingga ada gumpalan atau disebut embolus pada aliran darah di kaki pasien tersebut.
"Karena pasien dianggap darurat sehingga dirujuk ke RS Raden Mattaher untuk pemeriksaan Trombet Tomi,"kata Yulinda.
Lebih lanjutnya, dari pemeriksaan dokter Mattaher pasien harus menjalani operasi di kaki sehingga harus diamputasi.
"Jadi dokter saraf Mattaher menyebutkan harus dioperasi karena disebabkan oleh embolus,"ujarnya.
Yulinda menjelaskan bahwa pasien Siti Nurhayati ini aturannya rutin untuk berobat ke RS Abdul Manaf karena memiliki riwayat penyakit jantung.
Akan tetapi pasien tersebut tidak mengikuti apa yang dianjurkan oleh dokter tersebut. "Jadi dokter sulit untuk memantau keadaan pasien atau monitor Siti Nurhayati,"imbuhnya.