Sebelum Pembunuhan, Warga Lihat Haris Simamora dan Keluarga Korban Berpakaian Rapih
Taufik, pelanggan warung kelontong Diperum Nainggolan sempat melihat Haris Simamora pada Minggu (11/11) pagi. Tersangka pembunuh sekeluarga terdiri dari suami, istri, dan dua anak ini tampak bersiap-siap pergi ke gereja untuk ibadah.
Taufik, pelanggan warung kelontong Diperum Nainggolan sempat melihat Haris Simamora pada Minggu (11/11) pagi. Tersangka pembunuh sekeluarga terdiri dari suami, istri, dan dua anak ini tampak bersiap-siap pergi ke gereja untuk ibadah.
"Pakai sepatu, pakaiannya rapih, seperti ingin berangkat ke gereja," kata Taufik ketika berbincang dengan merdeka.com pada Sabtu (17/11).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Betandak Dangkong dipertunjukkan? Tarian tersebut biasanya akan ditampilkan ketika peringatan hari-hari besar Islam dan hari peringatan nasional.
Penjaga warung kopi yang berjarak sekitar 50 meter dari kediaman Diperum Nainggolan ini melihat Haris masih berada di dalam rumah. Selain Haris, kata dia, keluarga lainnya seperti Diperum, istrinya, seperti tampak bersiap-siap pergi ke gereja.
"Kalau berangkatnya saya tidak tahu, saya melihat ketika masih ada di dalam rumah," ujar pria asal Kuningan, Jawa Barat yang dilayani oleh Diperum ketika membeli gas ukuran 3 kilogram.
Diperum Nainggolan (38) dan Maya Ambarita (37) beserta dua anaknya Sarah (9), dan Arya (7) ditemukan tewas dibunuh. Diperum dan istrinya ditemukan di ruang keluarga bagian tengah, keduanya mengalami luka senjata tajam di leher dan luka benda tumpul. Adapun anaknya ditemukan tak bernyawa di kamar, diduga dibekap
Sekeluarga yang tewas ini ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB. Saksi pertama kali yang melihat adalah Feby Lofa, penghuni rumah kontrakan di belakang tempat tinggal korban. Feby memberanikan diri melongok ke dalam rumah melalui jendela setelah curiga karena sudah siang, tapi penghuni rumah tak terlihat beraktivitas.
Kecurigaan Feby sudah sejak pukul 03.00 WIB, sebab perempuan berusia 35 tahun ini sempat melihat bahwa gerbang komplek rumah kontrakan masih terbuka, sedangkan ia mendengar suara televisi masih menyala. Feby sempat memanggil dan menelepon, tapi tak mendapatkan respon. Feby kembali masih ke dalam rumahnya.
Baca juga:
Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, Haris Simamora Dikenal Sebagai Anak Nakal
Alasan-alasan Keji Pembunuh Satu Keluarga di Bekasi
Usai Bunuh Satu Keluarga di Bekasi, HS naik Gunung Guntur untuk tenangkan diri
Pelaku Pembunuhan Keluarga Gaban di Bekasi Terancam Hukum Mati
HS Bunuh 1 Keluarga Karena Disebut Tak Berguna Saat Kelola Kosan Korban
Ini HS, Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi