Sebelum tewas, Suwarto diseret pakai tali & disuruh makan sampah
Kasus ini tergolong sadis, lantaran perbuatan penganiayaan yang dilakukan tersangka dilakukan berulang kali.
Kepolisian meringkus Andi Winata (34), warga Sungai Kapih, Samarinda Ilir yang juga disebut sebagai seorang dukun atas dugaan penganiayaan yang dilakukannya terhadap Suwarto (34), salah seorang pasiennya. Sebelum tewas, Winata mengaku sempat menyeret korban dan menyuruhnya makan sampah.
Perbuatan Winata menganiaya dan menyeret korban dengan menjerat tali di leher korban sambil berjalan lantaran dirinya kesal korban menghilangkan sepeda motor miliknya.
"Karena kesal, tersangka mengikat leher korban pakai tali. Tersangka sambil naik motor, dan korban sambil lari-lari kecil dengan kondisi leher terikat di motor lainnya milik tersangka," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Sudarsono, kepada wartawan, Minggu (7/8).
Saat hampir sampai di rumah tersangka, korban juga sempat diminta memakan sampah sayur di tempat sampah. Kasus ini tergolong sadis, lantaran perbuatan penganiayaan yang dilakukan tersangka dilakukan berulang kali.
"Dilihat dari luka korban, perbuatan tersangka ini sering menganiaya korban, sehingga mengakibatkan luka yang demikian parahnya," ujar Sudarsono.
Jenazah korban kini berada di kamar jenazah RS Abdul Wahab Syachranie Samarinda. Selain dilakukan visum, kepolisian juga meminta keluarga untuk mengizinkan dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Meminta keluarga agar jenazah korban bisa diautopsi, untuk memperkuat penyelidikan dan penyidikan," pungkas Sudarsono.
Diketahui, Suwarto tewas dengan luka lebam di banyak bagian tubuhnya, Sabtu (7/8) malam. Sebelumnya, Suwarto menjalani terapi pengobatan gangguan kejiwaan dalam waktu 2 bulan terakhir ini. Puncaknya, terjadi pada Kamis (4/8) lalu. Winata kesal, lantaran motor yang dibawa Suwarto, hilang saat diminta mengisi bensin.
Setelah tidak balik ke rumah Winata, akhirnya Winata menemukannya di rumah keluarganya dan membawanya pulang. Lantaran kesal motornya hilang, Winata lantas menganiaya korban dan tidak memberinya makan 2 hari hingga akhirnya tewas. Keluarga yang melihat luka lebam di jasad Suwarto, melapor ke polisi.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Bagaimana penanganan tindak pidana pemilu di Indonesia? Untuk menangani tindak pidana pemilu, Pasal 2 huruf b Perma 1/2018 mengatur bahwa pengadilan negeri dan pengadilan tinggi berwenang memeriksa, mengadili dan memutus tindak pidana pemilu yang timbul karena laporan dugaan tindak pidana pemilu yang diteruskan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (“Bawaslu”), Bawaslu provinsi, Bawaslu kabupaten/kota dan/atau Panitia Pengawas Pemilu (“Panwaslu”) kecamatan- kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia paling lama 1 x 24 jam, sejak Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota dan/atau Panwaslu Kecamatan menyatakan bahwa perbuatanatau tindakan yang diduga merupakan tindak pidana pemilu.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Baca juga:
Berobat kejiwaan, Suwarto malah tewas dianiaya dukun
Cerita arogansi polisi aniaya penjaga warnet
Berebut warisan, pria di Solo hajar saudaranya dengan martil
Pria ini potong tangan istrinya sebab tak kunjung hamil
Protes kaki terjepit pintu, penumpang dihajar awak Trans Semarang
Pergoki bercumbu, suami tusuk selingkuhan istri berkali-kali