Sedang transaksi 2 kg sabu, dua warga Aceh ditembak mati
Polisi menggagalkan peredaran 2 kilogram sabu di Medan. Dua orang yang mencoba menjual narkoba itu pun ditembak mati.
Polisi menggagalkan peredaran 2 kilogram sabu di Medan. Dua orang yang mencoba menjual narkoba itu pun ditembak mati.
"Kita mengungkap peredaran narkotika dari Aceh yang dilakukan dua tersangka, masing-masing berinisial B dan NS di Jalan Besar Tembung, Selasa (3/10) sekitar pukul 20.30 WIB. Kedua tersangka juga merupakan warga Aceh," kata Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Medan AKBP Ganda MH Saragih, Rabu (4/10)
Pengungkapan peredaran narkoba itu berawal dari informasi yang diperoleh petugas Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan. Mereka diberitahu akan ada transaksi di kawasan Jalan Besar Tembung.
Setelah diselidiki, informasi itu terkonfirmasi. B dan NS disergap. Petugas menyita 2 Kg sabu dalam bungkus plastik bening dari keduanya. Mereka juga mengamankan 2 unit telepon selular dan 1 unit sepeda motor Yamaha Mio yang digunakan tersangka.
Tersangka kemudian diinterogasi. NS merupakan residivis yang pernah terlibat perkara narkotika. Dia juga diketahui telah puluhan kali menjual narkotika dalam jumlah besar.
Selain di Medan dia juga diketahui melakukan transaksi di Jambi. "Diperkirakan sudah puluhan Kg yang dijual tersangka. Dia memang target kita," sebut Ganda.
Kepada petugas, kedua tersangka mengaku mendapatkan sabu dari O dan J, juga asal Aceh. "Keduanya masih kita buru," jelas Ganda.
Menurut pengakuan tersangka, O dan J berada di kawasan Simpang Pemda. Petugas pun membawa mereka ke lokasi yang disebutkan.
Sesampai di lokasi, O dan J tidak ditemukan. "Ternyata kita dikelabui. Tersangka NS mengambil pistol rakitan berupa revolver dan B mengambil pisau belati yang disimpan di lokasi untuk menyerang pegas. Kita beri tembakan peringatan, mereka tetap melakukan perlawanan, sehingga kita beri tindakan tegas. Di perjalanan menuju RS Bhayangkara Medan, keduanya meninggal dunia," jelas Ganda.
Polisi masih mengembangkan penangkapan ini. Berdasarkan analisis sementara, sabu itu dibawa dari Aceh. "Besar kemungkinan, ini terkait jaringan internasional China, Malaysia, dan Aceh," jelas Ganda.