Seharian tak pulang, pensiunan TNL AL ditemukan tewas di sungai
Seharian tak pulang, pensiunan TNL AL ditemukan tewas di sungai. Menurut dari keterangan keluarga korban yang bersangkutan memang telah tidak pulang sejak seharian. Sedangkan untuk riwayat, korban mengalami sakit jantung dan stroke ringan.
Seorang pensiunan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Basuki (58), ditemukan tewas mengambang di sungai bawah Jembatan Kurao Pagang, Kelurahan Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (11/4). Jasad warga Parak Jambu Indah, Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Kototangah, Kota Padang, itu ditemukan oleh Sugianto (48), masyarakat setempat.
Awalnya, saksi melihat beberapa anak-anak melempari batu ke arah sungai. Kemudian tidak sengaja Sugianto melihat ada sesuatu yang mengambang di permukaan sungai. Pada saat itu, tidak ada yang berani untuk mencoba masuk ke dalam sungai untuk memastikan.
-
Apa yang terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Kenapa Padang Mangateh di bangun? Awalnya, fokus dari peternakan ini untuk hewan jenis kuda.
-
Apa itu Padang Mangateh? Padang Mangateh merupakan hamparan padang rumput mirip savana yang menjadi sentra peternakan yang sudah ada sejak zaman kolonial.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Kapan Padang Mangateh didirikan? Mengutip beberapa sumber, Padang Mangateh didirikan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1916.
"Setelah itu saya beranikan diri masuk ke dalam sungai untuk memastikan benda apa yang terapung. Tanpa diduga ternyata sesosok mayat laki-laki dan langsung saja saya bawa ke tepi sungai," kata Sugianto.
Mengetahui ada penemuan mayat, kemudian puluhan warga memadati lokasi aliran sungai. Tidak lama berselang, personel Polsek Nanggalo mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi.
Dari hasil pemeriksaan di tubuh korban, ditemukan kartu identitas dan diketahui merupakan pensiun TNI AL. Personel Polsek Nanggalo mencoba menghubungi keluarga korban untuk memberi tahu.
Kapolsek Nanggalo AKP Gusdi mengatakan, sebelumnya meminta kepada keluarga korban untuk dilakukan visum luar dan dalam untuk memastikan kematian. Keluarga korban menolak dan menerima kematian salah satu kerabatnya tersebut.
"Keluarga korban menolak dan tidak mau untuk dilakukan visum, untuk itu pihak keluarga bersedia menandatanggani surat pernyatan. Sementara ditubuh korban tidak ada tanda-tanda kekeransan maupun luka robek atau luka memar," kata dia.
AKP Gusdi menjelaskan, menurut dari keterangan keluarga korban yang bersangkutan memang telah tidak pulang sejak seharian. Sedangkan untuk riwayat, korban mengalami sakit jantung dan stroke ringan.
"Keluarga korban menerima dengan ikhlas kematian korban. Saat ini, jasad korban telah dibawa ke rumah duka untuk segera dimakamkan," pungkasnya.
Baca juga:
Urus kehilangan paspor, jemaah Abu Tours tewas di Mapolresta Palembang
Penggorok leher pria di kamar kos Pekanbaru ditangkap polisi
Usai dipijat terapis, pria 51 tahun meninggal di bilik salon
Sedang melaut, nelayan di Sumenep temukan mayat mengapung
Diduga demi uang pensiun, pria India sembunyikan mayat ibunya dalam kulkas
Hendak pijat, Slamet meninggal dunia di teras dukun pijat
Sopir Blue Bird ditemukan tewas di Kalideres, diduga serangan jantung