Selain Minta Maaf, Brigadir NP yang Banting Mahasiswa akan Bertanggung Jawab
NP, anggota Polresta Tangerang berpangkat brigadir yang membanting mahasiswa berinisial MFA (21), menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan disaksikan ayah korban serta Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, Rabu (13/10) malam.
NP, anggota Polresta Tangerang berpangkat brigadir yang membanting mahasiswa berinisial MFA (21), menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan disaksikan ayah korban serta Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, Rabu (13/10) malam.
MFA dibanting NP saat sedang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Tangerang, Kecamatan Tigaraksa.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Siapa yang mengeluh tentang honor guru ngaji di Tangerang? Saat itu, Mahfud mendengarkan keluhan guru ngaji asal Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengaku hanya menerima honor sebesar Rp250 ribu per bulan.
-
Apa tujuan utama dari kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Kota Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar memiliki misi ingin membumikan sejarah di Kota Tangerang.
-
Apa yang dihasilkan warga binaan di Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang? Berbekal limbah koran bekas, sebuah karakter kartun lucu nan cantik berhasil diciptakan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
"Saya meminta maaf kepada Mas Faris atas perbuatan saya. Dan saya siap bertanggung jawab atas perbuatan saya. Sekali lagi saya meminta maaf atas perbuatan saya, kepada keluarga, dan saya siap bertanggung jawab," kata Brigadir NP sambil mengulurkan tangan dan memeluk MFA di Mapolresta Tangerang.
Di saat penyampaian maaf NP itu, MFA terus saja memijat ringan bagian tengkuk lehernya guna meredakan ketegangan dan rasa sakit yang masih dialami korban.
"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan," balas MFA kepada NP.
Meski mengaku telah memaafkan perbuatan kasar NP kepadanya, MFA meminta Kepolisian bertindak tegas terhadap anggota kasar yang membanting dirinya ke tanah.
"Menerima permohonan maaf tersebut, kalau lupa enggak, saya harap polisi untuk melakukan penindakan yang tegas ke oknum polisi yang melakukan tindakan reflek tersebut," ucap dia.
Dia meminta peristiwa kekerasan seperti yang dialaminya, tidak kembali terulang terhadap masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi.
"Sebagai sesama manusia, saya memaafkan," tegas MFA.
Di tempat yang sama, Wahyu Sri Bintoro juga menyampaikan permintaan maaf atas tindakan kasar anak buahnya itu.
"Kalau tadi yang bersangkutan, meminta maaf secara pribadi kepada korban. Kalau saya, Kapolresta Tangerang, meminta maaf kepada seluruh mahasiswa. Bapak Kapolda juga tadi menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tadi, di mana oknum NP bertindak di luar SOP," ucap dia.
Baca juga:
Polisi Banting Mahasiswa Diperiksa Propam Meski Sudah Minta Maaf ke Korban
Polisi Banting Demonstran Mahasiswa hingga Kejang, Polda Banten Minta Maaf
BEM Tangerang Raya Kecam Aksi Polisi Banting Demonstran Mahasiswa
Periksa Polisi Viral Banting Pendemo, Propam Jemput Bola ke Polda Banten
DPR Desak Kapolri Sanksi Polisi Pembanting Pendemo di Tangerang