Selendang Mayang, minuman khas Betawi yang kian terlupakan
Selendang Mayang adalah minuman yang kue campuran minumannya berbentuk selendang dan bertekstur mayang (kenyal manis).
Tak seindah namanya, begitulah nasib jajanan tradisional Es Selendang Mayang. Banyak orang yang belum tahu dan mungkin saja sudah lupa kalau minuman khas Betawi ini begitu melegenda.
Saat ini sangat sulit menemukan penjual yang menjajakan minuman ini di sepanjang Jakarta. Tapi sekarang minuman legenda ini muncul kembali, salah satunya lewat usaha Havid Artoni.
Havid telah menjajakan minuman ini sejak 2005. Dia meneruskan usaha keluarganya yang telah menjual minuman ini sejak puluhan tahun silam.
"Awalnya, saya jualan minuman ini turun menurun dari orang tua," ujar Havid kepada merdeka.com di Festival Dongeng Jakarta, Setu Babakan, Jakarta Selatan, Sabtu (24/10).
Minuman yang awalnya bernama Bendrong sama Obyoh ini sempat hilang ditelan zaman karena tidak ada yang meneruskan jualan minuman ini.
"Sempet hilang karena tidak ada penerusnya, tapi alhamdulillah sekarang udah mulai banyak lagi yang jualan," ucap Havid.
Selendang Mayang merupakan minuman yang kue campuran minumannya berbentuk selendang dan bertekstur mayang (kenyal manis). Havid mengatakan, Selendang Mayang sejatinya memiliki tiga warna, yakni putih, merah dan hijau.
Merah dan putih melambangkan warna bendera Indonesia, dan hijau seperti warna hijau pada film-film janur kuning tempo dulu.
"Mayang artinya kenyal atau manis," jelasnya.
Minuman ini biasanya disajikan dalam acara pesta, festival dan ulang tahun, bisa juga di minum untuk berbuka puasa. Bahkan minuman ini bersama dengan kerak telor menjadi kuliner khas Betawi yang bisa maduk ke mal.
Tradisi di Selendang Mayang, kue ini harus diletakkan dalam sebuah tampah kemudian di potong kotak-kotak dengan bambu khusus.
"Tradisinya, kue Selendang Mayangnya harus ditaruh di loyang jawa atau tampah, di potong dengan bambu. Gak akan bisa berbentuk, " jelasnya.
Havid juga tak lupa memberi pesan kepada masyarakat tentang minuman ini melalui sebuah pantun. "Kalau ke empang ngopi dulu, jaburannye uli ditutul tape. Jangan dipandang es tempo dulu, biar pun jadul juge warisan budaye," candanya.
Baca juga:
Di akhir masa jabatan, Ahok ingin berfoto pakai baju adat Betawi
Saat kecil, Ahok mengaku suka nonton film Benyamin
Hadiri pagelaran budaya Betawi, Ahok disambut adik Benyamin Sueb
Kemeriahan 'Gelar Budaya Betawi 2014' di Gandaria City
6 Acara televisi yang 'hidup' lagi setelah dihentikan KPI
-
Apa usulan Bamus Betawi terkait pemerintahan Jakarta? Kita sudah berembuk di dalam internal majelis adat, ada empat usulan itu. Yang pertama tentang susunan pemerintahan. Kita mengusulkan agar gubernur dan wakil gubernur ditunjuk oleh presiden," kata Oding saat dihubungi merdeka.com, Kamis (7/12).
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kenapa budaya palang pintu muncul di Betawi? Budaya palang pintu muncul ketika daerah-daerah Betawi masih rawan. Dulu jauh sebelum seperti saat ini, orang melamar untuk nikah harus berangkat pada malam hari.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Di mana kita bisa menemukan inspirasi hidangan khas Betawi yang populer? Berikut adalah 10 inspirasi hidangan khas Betawi yang telah populer dari masa ke masa dikutip dari unileverfoodsolutions.co.id pada (13/5).
-
Bagaimana cara Ridwan Kamil ingin menerapkan budaya Betawi dalam pembangunan Jakarta? Insyaallah akan kita lakukan dalam bentuk pendidikan masyarakat, sekolah, maupun ekspresi visual. Ada arsitekturnya, ada ekspresi keseniannya, dan lain-lain," ucapnya.