Sempat buron, penusuk pelajar SMK hingga tewas di Tangsel menyerahkan diri ke polisi
Polres Tangerang Selatan akhirnya mengamankan pelaku penusukkan terhadap AF(18), korban tewas yang tertancap parang saat terlibat tawuran di Jalan Raya Puspiptek, depan Taman Tekno, BSD, Tangerang Selatan pada (31/7) lalu.
Polres Tangerang Selatan akhirnya mengamankan pelaku penusukkan terhadap AF(18), korban tewas yang tertancap parang saat terlibat tawuran di Jalan Raya Puspiptek, depan Taman Tekno, BSD, Tangerang Selatan pada (31/7) lalu.
FF, pelaku penusukan terhadap AF, menyerahkan diri, setelah dua minggu lebih buron dan melarikan diri ke wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Dimana Kulat Pelawan tumbuh? Kelompok jamur dengan nama lokal Kulat Pelawan ini tumbuh liar di lantai hutan kawasan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung.
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
"Kami setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga akhirnya dibantu oleh keluarganya menyerahkan diri ke Polres. Pelaku sempat lari ke Tasikmalaya, setelahnya ke Lido, Sukabumi dan menyerahkan diri," kata Kapolres Tangsel, AKBP Ferdy Irawan Senin (13/8).
Dirinya memastikan pelaku FF adalah pelajar SMK Bhipuri, kelas XII warga Pedurenan 3, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor.
"Kami ingin meralat apa yang telah disampaikan waktu itu, bahwa pelaku adalah benar dari SMK Bhipuri, yang memang hanya dua sekolah itu yang terlibat tawuran di Jalan raya Puspiptek," terang dia.
Dijelaskan Kapolres, pelaku selepas melakukan tawuran langsung melarikan diri ke wilayah Tasikmalaya.
Atas perbuatannya, pelaku di bawah umur ini dijerat pasal berlapis dengan ancaman pidana penjara separuh dari masa kurungan orang dewasa.
"Pelaku kami jerat pasal 340 tentang pembunuhan berencana, subsider pasal 338 dan pasal 351 tentang penganiayaan hingga korban meninggal dunia dengan ancaman seumur hidup," katanya.
Baca juga:
Polisi disebar cegah aksi balas dendam usai kematian siswa SMK di Pamulang
Polres Tangsel sebut penusuk wajah Ahmad Fauzan disembunyikan keluarga
Teman sekolah ikut antarkan jasad Ahmad Fauzan ke TPU Pedurenan
Korban tawuran pelajar di Tangerang dimakamkan hari ini
3 Kali operasi, siswa SMK tertusuk pedang saat tawuran di Tangsel meninggal dunia
Kapolres Tangsel minta keluarga serahkan pelaku penusukan saat tawuran