Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
- Sedekah Serabi, Tradisi Memenuhi Nazar Khas Suku Lintang yang Sudah Mulai Dilupakan
- Melihat Keseruan Tradisi Sedekah Bumi di Demak, Kaya Hasil Tangkapan Laut
- Keseruan Tradisi Praonan di Pasuruan, Warga Ramai-Ramai Naik Perahu Nelayan Rayakan Lebaran Ketupat
- Mengenal Tari Piriang Suluah, Seni Tradisional Simbol Kehidupan Petani di Padang Panjang
Serunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Memasuki awal masa tanam di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, petani memiliki tradisi balapan kerbau atau karapan kerbau di sawah yang akan ditanami padi.
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani, mengharap kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah.
Keseruan balapan kerbau atau karapan kerbau di lahan pertanian Desa Dawuhan Wetan, Kecamatan Rowokangkung.
Terlihat puluhan kerbau yang beradu kecepatan di lahan persawahan diiringi sorak-sorai joki dan pendukung tim menambah kemeriahan acara tersebut.
Dalam karapan kerbau, dua pasang kerbau melaju di lintasan lumpur sepanjang 200 meter, berlomba untuk mencapai garis finis terlebih dahulu.
Setiap joki kerbau memiliki cara sendiri agar kerbau yang dikendalikannya bisa berlari kencang dan mengikuti jalur yang telah ditentukan.
Muhid, salah satu peserta mengatakan faktor fisik, kelincahan, dan posisi saat garis start menjadi kunci kemenangan dalam tradisi ini. Pemilik kerbau mempersiapkan dengan baik, mulai dari fisik hingga pakan dan jamu, jauh-jauh hari sebelum acara.
“Sebelum lomba, kerbau dijamu dulu pakai telur dan kunci, biar larinya makin cepat. Persiapan ini sudah dilakukan 2 minggu sebelum kerapan,” katanya saat ditemui pada Minggu (17/12/2023).
Liaman, panitia lomba menyebutkan tradisi karapan kerbau diikuti oleh 55 peserta, sebagian besar petani dari beberapa kecamatan di Lumajang. Selain sebagai hiburan, tradisi ini dilakukan saat memasuki awal masa tanam, dengan harapan kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah.
“Ini untuk menyambut awal masa tanam. Memang rutin tradisi yang kami selenggarakan,” ujar Liaman.
Sementara itu, dalam lomba balap kerbau ini, para peserta memperebutkan hadiah seekor kambing dan hadiah hiburan lainnya. Lomba karapan kerbau juga menjadi ajang silaturahmi para petani dari beberapa kecamatan di Lumajang sebelum memasuki masa tanam padi.
“Ada hadiahnya juga macam-macam, kalau masa tanam kali ini hadiahnya kambing,” tutup Liaman.