Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah Diduga Akibat Dibully Temannya
Korban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
Korban sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap.
- Kasus Siswi SD Tewas di Sumbar Disiram Bensin dan Terbakar oleh Temannya: 2 Guru Dipolisikan
- Insiden Siswi SD Tewas Diduga Dibakar Teman Saat Gotong Royong di Sekolah, Siapa Harus Bertanggung Jawab?
- Kronologi Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah karena Jatuh Diduga Dibully Teman
- Kasus Siswi SD Tewas karena Pankreas Pecah Akibat Jatuh Diduga Dibully Teman, Begini Penuturan Para Saksi
Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah Diduga Akibat Dibully Temannya
Seorang siswi di sekolah dasar negeri (SDN) di Lamongan, Jawa Timur disebut tewas setelah mendapatkan tindakan bullying dari teman-temannya. Sang bocah disebut menderita pankreas pecah akibat tindakan pembullyan tersebut.
Tewasnya siswi SD di Kecamatan Karanggeneng, Lamongan itu pun dibenarkan oleh Ketua Komisi Perlindungan Anak Jatim, Febri Kurniawan Pikulun.
Febri menegaskan, kasus dugaan bullying yang mengakibatkan korbannya tewas tersebut sebenarnya terjadi pada 19 Februari lalu.
Saat itu, korban disebut jatuh seusai didorong oleh temannya pada waktu mau upacara di sekolah.
"Menurut cerita ibunya, sang anak jatuh karena didorong oleh temannya saat upacara di sekolah," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Jumat (3/5).
Korban pun, akhirnya sempat dibawa pihak sekolah ke puskesmas terdekat. Namun, karena kendala peralatan yang dianggap kurang lengkap korban dirujuk ke rumah sakit terdekat.
"Sempat dirawat di RS Muhammadiyah beberapa hari lalu dirujuk ke RSUD dr Soetomo," tambahnya.
Ia menyebut, korban akhirnya meninggal dunia saat mendapat perawatan di RSUD dr Soetomo. Dari hasil diagnosa, korban diketahui menderita pankreas pecah," katanya.
Dari informasi yang diterimanya, saat jatuh, korban diketahui terkena pecahan keramik. Namun, bagaimana pecahan keramik itu bisa mengenai korban, informasi itu masih digali lagi.
Terkait insiden yang menewaskan siswi SD akibat dugaan bullying itu, ibu korban memutuskan untuk melaporkan kasus itu ke polisi. Laporan itu pun sudah diterima dan diterbitkan laporan dengan nomor No. LP-B/137/V/2024 /SPKT/ POLRES LAMONGAN/POLDA JAWA TIMUR
"Sudah kita lakukan laporan ke polisi. Kita berharap nanti polisi dapat memberikan atensi atas kasus ini," tukasnya.