Sjahrir: Hidup di Antara Orang Buangan Lebih Berat Daripada Penjara Isolasi
Sjahrir tak bisa menyembunyikan kesepiannya. Semua itu diungkapkan pada sang istri melalui selarik surat. Dia berharap ada balasan surat dari Mieske, panggilan sayang untuk sang istri. Surat itu bisa jadi obat pengusir kesepian selama menjalani kehidupan di penjara.
"Kehidupanku di antara orang buangan keadaannya jauh lebih berat daripada di dalam sel isolasi di penjara."
Itulah ungkapan hati Sjahrir yang ditulis melalui surat kepada istrinya Maria Johanna Duchateau. Surat itu dipamerkan pada pameran surat pendiri bangsa di Museum Nasional, Jakarta.
-
Siapa yang meneliti sejarah Sidoarjo? Mengutip artikel berjudul Di Balik Nama Sidoarjo karya Nur Indah Safira (Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, 2000), Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan sebutan Kota Delta yang merujuk pada sejarah daerah ini yang dulunya dikelilingi lautan.
-
Apa peran Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia? Dirikan Cabang JSB Ketika Nazir sudah lulus menempuh pendidikan HBS di Batavia, ia memang sudah memiliki keinginan untuk melanjutkan studi di Universitas Leiden. Namun, mimpinya ini terhalang oleh kapal ke Eropa sering terhalang akibat perang dunia. Sembari menunggu kondisi terkendali, Nazir menyempatkan kembali ke kampung halamannya untuk bertemu keluarga. Mendengar kepulangannya ke Solok membuat pengurus Jong Sumatranen Bond (JSB) mendorong dirinya untuk mendirikan cabang di Padang di Bukittinggi. Dorongan tersebut ia penuhi, kemudian Nazir menyempatkan berpidato di depan siswa sekolah menengah di Padang.Saat itulah ia berbicara soal pendirian kumpulan pemuda di Sumatera yang sudah terlambat dua tahun dari Jawa yang didirikan tahun 1915. Ketua Perhimpunan Indonesia Saat dirinya sudah berangkat menuju Belanda, di sana ia mengemban tugas sebagai Ketua Perhimpunan Indonesia. Saat itu ia ikut dalam kelompok pergerakan kemerdekaan Indonesia bersama dengan Moh. Hatta.Perjuangan kemerdekaan di luar negeri semakin melebar setelah lebih aktif menyuarakan kemerdekaan melalui majalah Indonesia Merdeka dan memperluas propaganda ke luar negeri Belanda. Kemudian, PI mengirim Nazir, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo dan beberapa tokoh lainnya untuk menghadiri Kongres Internasional Menentang Kolonialisme yang berlangsung di Brussels, Belgia pada tahun 1927. Sempat Dipenjara Masih di tahun 1927, Nazir bersama Moh. Hatta, Ali Sastroamijoyo, dan Abdulmajid Djojohadiningrat dijebloskan ke penjara oleh Kerajaan Belanda karena gerakan kemerdekaannya yang semakin menggeliat. Mereka semua ditahan selama kurang lebih 5,5 bulan.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Apa karya Nasjah Djamin yang dikoleksi oleh Presiden Soekarno? Salah satu karya Nasjah yang cukup terkenal yaitu "Lestari Fardani" tahun 1958 ini telah dikoleksi oleh Presiden Soekarno pada 1960.
-
Siapa yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional? Setelah kematiannya yang tragis, nama Amir Hamzah semakin semerbak di telinga masyarakat Indonesia. Ia juga diakui dan dianugerahi Satya Lencana Kebudayaan dan Piagam Anugerah Seni. Sampai puncaknya, pada tahun 1975, nama Amir Hamzah ditetapkan sebagai salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang menobatkan Kiras Bangun sebagai Pahlawan Nasional Indonesia? Pada 2005, nama Kiras Bangun ditetapkan menjadi salah satu Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hati Sjahrir bergolak. Baginya, kedamaian dan ketenangannya telah direbut oleh penjara. Segala kekuatan dan keteguhannya sirna saat pintu-pintu penjara ditutup. Kala itu, Belanda membuang Sjahrir ke Boven Digul, Tanah tinggi. Tempat yang dikenal sebagai wilayah endemik malaria hitam yang mematikan, letaknya di kawasan hutan ujung sungai Digul.
Sjahrir tak bisa menyembunyikan kesepiannya. Semua itu diungkapkan pada sang istri melalui selarik surat. Dia berharap ada balasan surat dari Mieske, panggilan sayang untuk sang istri. Surat itu bisa jadi obat pengusir kesepian selama menjalani kehidupan di penjara.
"Di sini aku merasa lebih banyak kesepian dan sendiri, melebihi kesendirian di dalam sel penjara itu sendiri. Di dalam pikiranku, aku selalu membutuhkanmu untuk menguji pikiran dan tindakanku, untuk berunding, berbagi perasaan, aku membutuhkan surat-suratmu untuk bertahan dan mengangkat diri ini saat hampir tenggelam," kata Sjahrir.
"Suratmu begitu sangat berarti buatku, aku harap kamu mampu menulisnya secara teratur kepadaku, supaya aku bisa menerima sesuatu setiap kali kapal datang berlabuh," sambung Sjahrir dalam surat itu.
Keduanya terpisah lantaran Sjahrir menceburkan diri dalam pergerakan nasional. Hubungan keduanya berjalan dengan jarak jauh. Mereka hanya terhubung lewat surat menyurat. Sjahrir di Indonesia timur sementara Maria hidup di Belanda.
Tak sampai setahun di Boven Digul, Sjahrir dipindahkan ke Banda Neira, Maluku pada 1935. Surat-surat kerap dikirimkan Sjahrir ketika berada di Banda Neira. Salah satu surat Sjahrir yang dipamerkan itu ditulis untuk keponakannya, Hedda dan Akkie.
Beberapa surat dari Sjahrir saat ini tengah dipamerkan di Museum Nasional bersama sejumlah surat dari para tokoh bangsa lainnya dalam pameran "Surat Pendiri Bangsa" yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI bersama Historia.id pada 10 hingga 22 November.
Baca juga:
Boediono dan Aburizal Bakrie hadiri acara 10 Tahun kepergian Ekonom Sjahrir
Cerdiknya Sjahrir, kalahkan Belanda lewat perundingan internasional
Sisi lain Sjahrir, 'Bung Kecil' yang mencintai alunan musik klasik
Bung Kecil, Bapak bangsa yang jago lakukan diplomasi kancil
Berkat dukungan 4 negara ini, Indonesia pertahankan kemerdekaan
'Banyak korupsi, politisi masa kini harus belajar ke Tan Malaka'