Soal Sistem Zonasi, Mendikbud Nadiem Tambah Porsi Jalur Prestasi dan Pemegang KIP
Mantan Bos Gojek ini mengungkapkan cara ini dilakukan untuk memberikan jalan tengah terkait penerimaan siswa baru berdasarkan sistem zonasi dengan keinginan orang tua agar anaknya menempuh pendidikan di sekolah diidamkan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku tengah mengkaji pola Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berdasarkan zonasi. Kendati tak menghapus secara keseluruhan, pola penerimaan siswa baru sistem zonasi bakal diubah Nadiem.
Mantan Bos Gojek ini mengungkapkan cara ini dilakukan untuk memberikan jalan tengah terkait penerimaan siswa baru berdasarkan sistem zonasi dengan keinginan orang tua agar anaknya menempuh pendidikan di sekolah diidamkan.
-
Siapa yang berjasa membantu Mahmud Yunus dalam memperjuangkan pendidikan Islam di Indonesia? Usulan ini dibahas oleh Departemen Pendidikan dan Pengajaran dan Yunus sendiri perwakilan dari Departemen Agama.
-
Apa saja yang dilakukan Mahmud Yunus untuk kemajuan pendidikan Islam di Indonesia? Seorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional melalui jabatannya di Kementerian Agama.
-
Kapan Najwa Shihab menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia? Dilahirkan di Ujungpandang, Sulawesi Selatan, pada 1977, Najwa menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1996.
-
Kapan Azriel Hermansyah berencana melanjutkan pendidikan? Aurel Hermansyah juga mengungkapkan bahwa adiknya, Azriel, berencana melanjutkan pendidikan ke jenjang S-2 dalam waktu dekat.
-
Apa yang dilakukan Djamaluddin Adinegoro untuk menyiasati larangan menulis saat sekolah? Untuk menyiasatinya, ia menggunakan nama samaran 'Adinegoro' hingga menjadi identitasnya yang baru. Dengan nama itu, dirinya berhasil menyalurkan bakatnya dalam menulis lalu dipublikasikan tanpa diketahui oleh siapapun.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
Dalam kebijakan Zonasi lama, porsi jalur prestasi di setiap sekolah hanya 15 persen. Sekarang Mendikbud mengubahnya menjadi hingga 30 persen. Hal ini mengalami peningkatan dua kali lipat. Artinya dalam setiap penerimaan siswa baru, Nadiem memperbolehkan sekolah untuk mengakomodir siswa berprestasi di luar zonasi mereka.
"Jadi bagi orang tua yang sangat semangat mendorong anaknya untuk mendapatkan angka yang baik, untuk mendapatkan prestasi yang baik. Inilah kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan sekolah yang mereka inginkan," kata Nadiem di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (11/12).
15 Persen dari Jalur Afirmasi
Tak hanya bagi siswa berprestasi. Bagi pelajar pemegang Kartu Indonesia Pintar pun mendapat porsi 15 persen untuk belajar di sekolah diidamkannya. Sementara jalur perpindahan 5 persen.
Nadiem menekankan setiap sekolah menerima pendaftaran siswa dari jalur pemetaan 50 persen. Menurut Nadiem, komposisi itu merupakan diskusi antara orang tua murid dengan pemerintah.
"Afirmasi adalah mereka yang mempunyai Kartu Indonesia Pintar atau KIP bapak-bapak ibu-ibu," kata dia.
Minta Guru Meningkatkan Kuantitas Mengajar
Hal lain yang menjadi sorotan Nadiem terkait pemerataan pendidikan. Menurut dia, pemerataan pendidikan dilakukan dengan memperbaiki kuantitas dan kualitas guru.
"Itu yang lebih banyak dampaknya kepada pemerataan pendidikan. Dan itu saya membutuhkan dukungan bapak ibu untuk segera melakukan evaluasi paling tidak dari segi kuantitas guru," kata dia.
Dia mengatakan, kalau ada sekolah yang kelebihan guru atau konsentrasi guru terlalu banyak bisa didistribusikan ke sekolah lain yang kekurangan guru.
"Ini tentunya tidak akan bisa tanpa bantuan kepala dinas. Jadi mohon support bapak-bapak ini untuk menjadi prioritas nomor satu," tegas dia.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)